Tahukah kamu, apa itu syirik? Mari simak uraian berikut!
Perbuatan syirik dapat merendahkan harkat dan martabat manusia, apalagi jika yang diberi sifat ketuhanan itu alam lain yang bukan manusia. Bukankah esensi ajaran Tauhid membebaskan manusia dari penyembahan sesama mahluk Tuhan, menuju penyembahan Allah semata?
Dari segi bahasa, syirik berarti mempersekutukan. Secara istilah adalah perbuatan yang mempersekutukan Allah dengan sesuatu hal lain. Orang yang melakukan perbuatan syirik disebut"musyrik". Seorang musyrik melakukan suatu perbuatan (menyembah, memohon bantuan, meminta pertolongan) terhadap mahkluk Tuhan (selain Allah).
Syirik termasuk dalam dosa besar, dan Allah mengampuni semua dosa kecuali dosa besar seperti syirik. Sebagimana yang telah tertuang dal Q.S An Nisaa ayat (48) yang artinya :Â
"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar." Â Â
Dilihat dari sifat dan tingkat sanksi nya, syirik dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Syirik Akbar (syirik besar)
Merupakan syirik yang tidak akan mendapat ampunan Allah. Pelakunya tidak akan masuk surga untuk selama lamanya bila ia mati dan belum bertaubat. Syirik akbar juga terdiri dari dua macam ;Â
a) Dhahirun jali (tampak nyata)
Penyembahan Tuhan-Tuhan selain Allah, seperti bintang, matahari, bulan, manusia, jin, setan, berhala dan sebagainya
b) Bathinun Kafi (tersembunyi)
Meminta pertolongan kepada orang yang sudah meninggal, patuh pada undang-undang yang bertentangan dengan Al-Qur'an.
2. Syirik Asghar (syirik kecil)
Merupakan perbuatan dosa besar, akan tetapi masih ada peluang diampuni Allah jika pelakunya segera bertaubat. Seorang pelaku syirik asghar dikhawatirkan akan meninggal dunia dalam keadaan kufur jika ia tidak segera bertaubat.
Contoh perbuatan syirik asghar antara lain :Â
a. Bersumpah dengan nama selain Allah
b. Mantera, azimat, dan guna-guna
c. Sihir
d. Peramalan
e. Dukun dan tenung
f. Bernadzar kepada selain Allah
g. Riya'Â
Macam-macam Syirik
1) Syirku Al-'ilmi : mengagungkan ilmu sebagai maha segalanya. Mereka tidak mempercayai pengetahuan diwahyukan  Allah. Sebagai contoh mereka mengatakan bahwa manusia berasal dari kera; mereka juga percaya bahwa ilmu pengetahuan akhirnya akan dapat menemukan formula agar manusia tidak perlu mengalami mati, dan lain sebagainya.
2) Syirku Al-Tasarruf : menantang bahwa Allah Maha Kuasa dan segala kendali atas penghidupan manusia berada di tangan-Nya. Mereka percaya adanya selain Allah itu mempunyai kekuasaan. Contohnya kepercayaan bahwa Nabi Isa anak Tuhan, percaya pada dukun, tukang sihir atau sejenisnya.
3) Syirku Al-'ibadah : yang menuhankan pikiran, ide-ide atau fantasi. Mereka hanya percaya pada fakta-fakta konkrit yang berasal dari pengalaman lahiriah. Misalnya seorang atheis memuja ide pengingkaran terhadap Tuhan dalam berbagai bentuk kegiatan.
4) Syirku Al-'Addah : kepercayaan terhadap tahayul. Contohnya percaya bahwa angka 13 itu adalah angka sial sehingga tidak mau menggunakan angka tersebut, menghubungkan kucing hitam dengan kejahatan, dan lain sebagainya.
Dampak Perbuatan Syirik
a) Sulit menerima kebenaran, seperti firman Allah dalam Al-Qur'an Surat Al-Baqarah {2} ayat 10
b) Munculnya perasaan bimbang dan ragu, seperti firman Allah dalam Al-Qur'an Surat Al-Baqarah {2} ayat 10
3) Tidak boleh diangkat menjadi pemimpin bagi kaum yang beriman.
4) Hanya akan memperoleh kesenangan sementara
5) Amalan dan harta yang dinafkahkan sia-sia, seperti firman Allah dalam Al-Qur'an Surat Ali Imran {3} ayat 117
6) Dinilai sebagai makhluk terburuk
7) Menjadi musuh Allah, seperti firman Allah dalam Al-Qur'an Surat Al-Baqarah {2} ayat 98
8) Mendapatkan siksa neraka, seperti firman Allah dalam Al-Qur'an Surat Ali Imran {3} ayat 106
Hikmah Menghindari Syirik
1) Menjadikan manusia memiliki pandangan luas
2) Mengangkat manusia ke derajat yang paling tinggi dan mulia
3) Mengalirkan rasa kesederhanaan dan kesahajaan
4) Membuat manusia menjadi suci dan benar
5) Memunculkan kepercayaan yang teguh dalam segala hal
6) Tidak mudah putus asa dengan keadaan yang dihadapi
7) Menumbuhkan keberanian dalam diri
8) Mengembangkan sikap cinta damai dan keadilan
9) Menjadi taat dan patuh kepada hukum-hukum Allah
Terimakasih lurr!! Sudah meluangkan waktunya untuk membaca, semoga bermanfaat dan menambah wawasan sedulur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H