Mohon tunggu...
Aziz Setya
Aziz Setya Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Komunikasi dan Pernyiaran Islam

Saya mahasiswa IAIN Ponorogo yang bertempat tinggal di Pacitan, Jawa Timur. Selain menulis artikel saya juga menulis cerpen atau novel | email: azizsetya5@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Awas! Ini Jebakan Paylater yang Nggak Kita Sadari

12 Desember 2022   11:44 Diperbarui: 12 Desember 2022   21:01 715
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi berhutang dengan paylater. (freepik.com/vectorjuice)

Tagihan listrik, internet, dan kebutuhan pokok sehari-hari akan terasa berat jika sudah terjebak paylater. Ujung-ujungnya kita berhutang kepada kerabat untuk mencukupi itu. Terkadang rasa sungkan yang menghampiri membuat kita enggan meminjam uang mereka. Akhirnya termakan iklan pinjol yang makin menambah berat beban rumah tangga.

Bila terjebak pinjol sangat sulit untuk lepas jika pendapatan perbulan kita masih tetap sama. Walaupun mereka menawarkan cicilan sampai 12 bulan maka itu akan menumpuk dengan cicilan paylater per bulan. Solusi akhir memang harus meminjam uang tanpa bunga ke kerabat atau ke perusahaan tempat kerja yang biasanya tanpa bunga.

Cara memanfaatkan paylater dengan benar

Ingat! Paylater adalah cara berhutang modern. Paylater sangatlah membantu hanya untuk memenuhi kebutuhan kita yang mendesak. Untuk menggunakannya harus memperhitungkan pengeluaran yang lainnya.

Setidaknya penggunaan paylater atau hutang tidak lebih dari sepertiga dari total gaji atau pendapatan perbulan. Karena kita harus memperhatikan pengeluaran untuk kebutuhan sehari-hari. Belum lagi jika sudah punya keluarga maka pengeluaran untuk kebutuhan anak juga sangat banyak.

Ketika menggunakan paylater kita harus memperhatikan jangka waktu pelunasan. Bunga paylater lumayan memberatkan apalagi jika mengambil jangka waktu 12 bulan. Rentang bunga paylater sekitar 2 sampai 3 persen per bulan. Di beberapa marketplace juga menambahkan beban lain di awal transaksi.

Paylater tidak boleh digunakan untuk memenuhi keinginan karena keinginan manusia memang tak akan ada habisnya dan harus bisa mengendalikan. Cara mengendalikannya yakni dengan membuat catatan keuangan sehingga bisa menahan hati kecil ketika melihat barang baru dan berkata "tidak apa-apa gaji masih bisa buat nyicil". Karena setelah melihat catatan keuangan pasti akan memperhitungkan kembali keputusan untuk membeli barang yang diinginkan.

Terkadang itu juga belum cukup karena nafsu keinginan kita amatlah besar. Ada pepatah bahwa pengalaman adalah guru terbaik jadi ketika sudah buat catatan keuangan dan masih terjebak hutang paylater maka itu akan menjadi pengalaman.

Ketika telah terlepas dari titik terendah karena jeratan paylater, itu akan tertanam di benak kita dan berusaha menghindari untuk melakukan kesalahan yang sama.

Namun tidak dipungkiri kalau ada juga orang melakukan kesalahan yang sama. Harus diingat bahwa mungkin kita bisa keluar jeratan hutang karena simpati keluarga dan kerabat membantu melunasi hutang. Jika melakukan hal yang sama maka mereka pasti tidak memperdulikan kita lagi.

Jadi, mending untuk memuaskan rasa keinginan kita maka harus menabung daripada berhutang. Walaupun memakan waktu lama, dengan menabung pasti ada rasa senang tersendiri karena berhasil mendapatkan barang yang diinginkan. Sekaligus kita tidak merasa was-was saat membuka HP karena tidak akan ada lagi debt collector meneror setiap hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun