Mohon tunggu...
Aziz Nurson
Aziz Nurson Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Resensi Novel "The Celestine Prophecy"

16 Februari 2017   14:35 Diperbarui: 16 Februari 2017   14:43 3437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Telah diketahui bahwa pemerintah setempat menentang adanya manuskrip tersebut. Begitupun dengan Kardinal Sebastian yang berupaya untuk memusnahkannya. Ia menganggap manuskrip itu menggerus keimanan umat, menggerus otoritas greja dan hukum. Siapapun yang berkaitan dengan manuskrip harus diwaspadai bahkan ditangkap.

Kandungan Manuskrip

Untunglah aku diselamatkan oleh Wil. Bersama dengan Wil, aku bertemu dengan berbagia banyak orang yang memercayai manuskrip. Dari orang-orang tersebut aku memperoleh wawasan dari pertama hingga kedepalan. Bukan sekedar manuskrip mati, tapi secara praktis dapat diperoleh. Selanjutnya diketahui bahwa bukan hanya delapan manuskrip, tapi sembilan. Wil berupaya untuk mendapatkannya. Ia menuju ke Celestine, dimana peradaban kuno suku Maya dan Inca berada.

Manuskrip pertama tentang kebetulan-kebetulan yang seringkali kita alami. Kebetulan-kebetulan inilah yang menuntun kita pada kehidupan selanjutnya. Wawasan keduamenunjukkan bahwa seluruh kebudayaan juga merasakan suatu misteri ini dan kita tengah membangun pandangan dunia baru, wawasan ketigadan keempat memberikan kesadaran bahwa dunia ini penuh dengan energi yang sangat raksasa. Berbagai konflik terjadi karena orang kurang dan merasa perlu untuk memenuhi kebutuhan energi tersebut. Sayangnya hal itu diperoleh dengan cara berebut, maka terjadilah konflik.

Wawasan kelima menunjukkan cara kita memberoleh energi dari sumber lain, bukan saling merebut dari manusia. Keenamadalah tentang menjernihkan drama-drama pengendalian yang kita lakukan. Wawasan ini membantu kita untuk menjadi jernih menemukan jati diri, kemudian menggerakan penemuan ini sesuau dengan wawasan ketujuh.Pertanyaan, jawaban, dan intuisi perlu dalam penggerakan jati diri.

Pada manuskrip awal kita mengetahui bahwa ada keterkaitan manusia dengan semesta. Antara micro cosmosdan macro cosmos.Masing-masing dari cosmositu memiliki energi. Kita harus mengetahui dimana posisi manusia diantara semesta. Selanjutnya kita dituntun untuk mengetahui jati diri ebagai manusia. Kemudian pada masuskrip kedelapan memandu kita bagaiman etika antarpibadi. Bagaimana menjaga pemenuhan energi dengan memberikan energi cinta pada orang lain.

Masukrip kesembilanmasih menjadi misteri. Wil dan orang-orang yang terlibat masih mencarinya. Sementara itu mereka berpacu dengan kardinal Sebastian. Pasukannya telah menganhanguskan kedelapan masuskrip. Itu artinya siapa saja yang telah mengetahui harus mengingat isi manuskrip dan menularkannya pada orang lain.

Peter Sanches tidak berhasil meyakinkan Sebastian bahwa manuskrip tidak bertentangan dengan agama, tetapi justru membantu. Akan tetapi hal itu dapat memperlambat pemusnahan masnuskrip kesembilandan memungkinkan Wil dan Julia mencurinya. Isinya tetang terciptanya kebudayaan baru dimana terjadinya kedamaian, kesentausaan dan hidup rukun bersama.

Persekongkolan/Konspirasi

Penulis resensi ini tidak tahu apakah kandungan dalam novel bisa disamakan gagasannya dengan “new world order”yang digagas oleh freemason/illuminati.Di manuskrip kesembilansendiri disinggung adanya kerelaan manusia untuk mengurangi populasinya. Sama bukan kalau kita menggunakan teori konspirasi? Genosida adalah wacana yang sangat “evil” dilakukan untuk mengurangi jumlah manusia. Tapi itu tidak dijelaskan dalam manuskrip, yang disebutkan hanya “kerelaan manusia mengurangi jumlahnya” dalam kebudayaan baru itu.

Di akhir cerita Wil dan yang lain termasuk aku tertangkap. Tetai ada wawasan kesepuluh yang disebutkan dalam manuskrip kesembilan dan hanya aku yang dapat mencarinya. Aku dianggap sebagai korban persekongkolan (:konspirasi). Aku dianggap sebagai korban cuci otak dan dibiarkan meninggalkan Peru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun