Mohon tunggu...
aziz bahtiar
aziz bahtiar Mohon Tunggu... Guru - Tukang Momong

Paling suka dengan guyonan dengan menyruput kopi. Menambah wawasan dengan sharing, membaca untuk membuka cakrawala

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Penting Mondok atau Mondok yang Penting?

24 Februari 2018   01:38 Diperbarui: 24 Februari 2018   01:58 521
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Persepsi sebagian orang dikalangan masyarakat tentang pondok pesantren hanya terbatas pada masalah agama Islam saja, sehingga mucul asumsi bahwa pendidikan islam tidak pernah mencapai pendidikan sains. Akibat kuatnya praduga itu lahirlah suatu pemikiran yang bersifat sekuler dalam masalah ilmu, sementara itu masalah sosial terus berkembang di lingkungan masyarakat.  

Pesantren adalah satu bentuk pendidikan islam di indonesia. Pesantren sebagai lembaga pendidikan yang telah ada sejak tahun 1600-an, hingga kini masih bertahan. Pondok pesantren dan Masyarakat merupakan dua sisi yang tidak dapat dipisahkan, karena keduanya saling mempengaruhi. Sebagian besar pondok pesantren berkembang dari adanya dukungan masyarakat. 

Dan perubahan sosial dalam masyarakat merupakan dinamika kagiatan pondok pesantren dalam pendidikan dan kemasyarakatan, dengan begitu pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan yang bergerak dibidang pendidikan dan sosial, bahkan peantren menjadi konsep pendidikan sosial dalam masyarakat muslim baik di desa maupun di kota. 

Unrur-unsur yang ada di Pondok Pesantren adalah 

  • Kyai
  • Guru / Ustadz
  • Santri 

Santri itu ada dua yaitu Santri Mukim (Santri yang menetap di dalam pondok) dan Santri Kalong (Santri yang tidak menetap di dalam pondok)

  • Pengurus

Secara faktual pondok pesantren ada beberapa tipe yang berkembang dalam masyarakat, yaitu :

1. Pondok Pesantren Tradisional

Pondok Pesantren ini masih tetap mempertahankan bentuk aslinya dengan mengajarkan kitab yang ditulis oleh ulama' pada abad ke 15. Pengajarannnya dengan sistem Halaqah,Hakekatnya penghapalan yang titik akhirnya dari segi metodologi cenderung pada terciptanya santri yang menerima dan memiliki ilmu dan Kurikulumnya tergantung sepenuhnya kepada para Kyai pengasuh pondok.

2. Pondok Pesantren Modern

Pondok Pesantren ini memiliki orientasi belajarnya cenderung mengadopsi seluruh sistem belajar secara klasik dan meninggalkan sistem belajar tradisional, penerapannya pada sistem belajar yang menggunakan kelas-kelas belajar baik dalam bentuk madrasah maupun sekolah. Kurikulum yang dipakai adalah kurikulum sekolah atau madrasah yang berlaku secara nasional. Kedudukan kyai sebagai koordinator pelaksanaan proses belajar mengajar dan juga sebagai pengajar langsung. Perbedaan dengan sekolah/madrah lain yaitu lebih banyaknya pendidikan agama dan bahasa arab yang lebih menonjol sebagai kurikulum lokal.

3. Pondok Pesantren Komprehensif 

Pondok Pesantren ini merupakan gabungan sistem pengajaran antara pondok pesantren tradisional dan pondok pesantren modern, Artinya penerapan pendidikan dan pengajaran masih menggunakan sorogan, bandongan dan wetonan, namun secara reguler pendidikan formal terus dikembangkan, disamping itu pendidikan masyarakat menjadi garapannya.

Pada Hakekatnya tujuan pendidikan adalah memanusiakan manusia (Humanisasi),dan pusat dari proses pendidikan adalah pemberdayaan SDM (human resaurces)dan tak kalah pentingnya pendidikan msyarakat (human investment) agar mampu menumbuh kembangkan kehidupan yang lebih baik dan juga sebagai landasan moral dan etik dalam proses pemberdayaan jati diri bangsa.

Berangkat dari pentingnya pendidikan bagi masyarakat, bangsa indonesia mendasarkan falsafah pendidikan nasional pada humanisme teistik yang sesuai dengan sifat bangsa indonesia  yaitu sosialistik religiusberdasarkan pancasila. Selain itu putra dari Raden Soekerni dan Ibu Ida Ayu Nyoman Rai yang menjadi proklamator kemerdekaan indonesia yaitu Ir. Soekarno berpesan untuk umat Islam di Indonesia, yaitu agar penganutnya mengamalkan ajaran Islam dengan benar, dan berjuang untuk membangun negara yang sejahtera dan demokratis. Dari falsafah dan pesan dan Bapak proklamator tersebut maka dirumuskan tujuan Pendidikan Nasional yaitu :

"Pendidikan Nasional bertujuan untuk berkembangnya peserta didik agar menjadi yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab"

Dengan menerapkan tipologi yang ketiga, pondok-pondok pesantren yang ada di indonesia sudah mengalami perkembangan yang sangat pesat , dengan perkembangan pondok pesantren dan lembaga pendidikan formalnya yang dapat mensuskseskan dari tujuan dan karakteristik kurikulum 2013, yang menjadikan generasi muda bangsa Indonesia berilmu, berbudi pekerti luhur dan peka terhadap zaman. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun