Mohon tunggu...
Aziz Aminudin
Aziz Aminudin Mohon Tunggu... Freelancer - Trainer, Professional Hipnoterapis, Penulis, Pembicara, Aktivis Sosial Kemanusiaan

Trainer, Professional Hipnoterapis, Penulis, Pembicara, Aktivis Sosial Kemanusiaan Founder MPC INDONESIA WA : 0858.6767.9796 Email : azizaminudinkhanafi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

BEBAN PIKIRAN BERAT : Mulai Dari Langkah Sederhana

20 Desember 2024   17:11 Diperbarui: 20 Desember 2024   17:11 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar : detik helth

Salam kompasianer, satu pagi saya kedatangan seseorang, sebut saja namanya fajar konsultasi di tempat layanan Griya Hipnoterapi MPC, saya hanya mau curhat pak katanya dengan ragu. Wajahnya lesu, matanya sembab. Saat ia duduk, ia langsung berkata, "Pak, kepala saya penuh banget. Semua terasa kacau. Saya nggak tahu lagi harus gimana."

Saya tersenyum ramah. "Santai saja, Fajar. Mulai dari mana pun kamu mau. Ceritakan pelan-pelan."

Ia menarik napas panjang, lalu mulai bercerita. Tekanan di tempat kerja, konflik kecil di keluarga, dan pikiran-pikiran negatif yang terus menghantui membuatnya merasa terjebak.

"Kadang saya berpikir, apa saya ini nggak cukup baik? Kenapa saya selalu gagal bikin orang puas?" ucapnya sambil menunduk.

"Fajar, coba kita lihat satu per satu," kata saya dengan lembut. "Apa yang menurutmu paling mengganggu pikiranmu sekarang?"

"Kerjaan, Pak. Target selalu tinggi, bos maunya sempurna, tapi saya nggak pernah bisa mencapai itu. Lama-lama saya ngerasa nggak ada gunanya."

Saya mengangguk. "Itu wajar kamu rasakan. Tapi, Fajar, mari kita pisahkan dulu. Dari semua tekanan itu, mana yang bisa kamu kendalikan, dan mana yang tidak?"

Ia terdiam sejenak. "Kayaknya... saya nggak bisa ubah target atau cara bos saya mikir. Tapi mungkin saya bisa ngatur gimana saya ngerespon."

"Bagus," jawab saya. "Itulah langkah pertama. Fokus pada hal-hal yang bisa kamu kontrol. Coba pikirkan, apa satu hal kecil yang bisa kamu lakukan untuk membuat dirimu merasa lebih baik saat menghadapi tekanan itu?"

Ia berpikir sebentar. "Mungkin saya bisa coba ngomong sama bos soal batasan saya. Kalau nggak bisa semua, saya mau minta prioritas kerjaan."

"Itu ide bagus," kata saya. "Mulai dari situ. Jangan lupa, berikan juga waktu untuk dirimu sendiri. Ambil jeda di tengah kerjaan. Mungkin lima menit untuk tarik napas atau sekadar jalan-jalan ringan."

Fajar tersenyum kecil. "Kayaknya bisa, Pak. Tapi soal pikiran negatif ini gimana? Kadang muncul tiba-tiba, bikin saya ngerasa nggak ada gunanya."

"Pikiran negatif itu seperti awan," kata saya. "Mereka akan lewat kalau kamu biarkan. Jangan dilawan, cukup amati. Kalau datang, bilang pada dirimu, 'Oke, ini cuma pikiran. Saya tidak harus percaya.'"

Ia terdiam, lalu mengangguk. "Jadi saya nggak perlu terus menyalahkan diri sendiri, ya?"

"Benar, Fajar. Maafkan dirimu. Semua orang punya batas dan kelemahan. Tapi itu bukan alasan untuk menyerah. Mulailah dengan langkah kecil, dan terus ingat bahwa kamu sedang berproses."

Saat sesi berakhir, Fajar berdiri dengan wajah yang lebih lega. "Pak, terima kasih. Saya nggak nyangka semuanya bisa dimulai dari langkah kecil seperti itu."

Saya tersenyum. "Kadang kita hanya perlu mengubah sudut pandang sedikit saja, Fajar. Dari langkah kecil, perubahan besar akan datang."

*****

Semoga cerita ini menjadi renungan dan bermanfaat,

{{{ Positif, Sehat dan Bahagia }}}

Brebes, 20 Desember 2024

Aziz Amin | Wong Embuh
Trainer & Profesional Hipnoterapis
Griya Hipnoterapi MPC

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun