"Itu ide bagus,"Â kata saya. "Mulai dari situ. Jangan lupa, berikan juga waktu untuk dirimu sendiri. Ambil jeda di tengah kerjaan. Mungkin lima menit untuk tarik napas atau sekadar jalan-jalan ringan."
Fajar tersenyum kecil. "Kayaknya bisa, Pak. Tapi soal pikiran negatif ini gimana? Kadang muncul tiba-tiba, bikin saya ngerasa nggak ada gunanya."
"Pikiran negatif itu seperti awan," kata saya. "Mereka akan lewat kalau kamu biarkan. Jangan dilawan, cukup amati. Kalau datang, bilang pada dirimu, 'Oke, ini cuma pikiran. Saya tidak harus percaya.'"
Ia terdiam, lalu mengangguk. "Jadi saya nggak perlu terus menyalahkan diri sendiri, ya?"
"Benar, Fajar. Maafkan dirimu. Semua orang punya batas dan kelemahan. Tapi itu bukan alasan untuk menyerah. Mulailah dengan langkah kecil, dan terus ingat bahwa kamu sedang berproses."
Saat sesi berakhir, Fajar berdiri dengan wajah yang lebih lega. "Pak, terima kasih. Saya nggak nyangka semuanya bisa dimulai dari langkah kecil seperti itu."
Saya tersenyum. "Kadang kita hanya perlu mengubah sudut pandang sedikit saja, Fajar. Dari langkah kecil, perubahan besar akan datang."
*****
Semoga cerita ini menjadi renungan dan bermanfaat,
{{{ Positif, Sehat dan Bahagia }}}
Brebes, 20 Desember 2024