Mohon tunggu...
Aziz Aminudin
Aziz Aminudin Mohon Tunggu... Freelancer - Trainer, Professional Hipnoterapis, Penulis, Pembicara, Aktivis Sosial Kemanusiaan

Trainer, Professional Hipnoterapis, Penulis, Pembicara, Aktivis Sosial Kemanusiaan Founder MPC INDONESIA WA : 0858.6767.9796 Email : azizaminudinkhanafi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Luka yang Berbisik

20 November 2024   14:02 Diperbarui: 20 November 2024   14:07 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Luka tak tampak di permukaan,
namun ia berbisik lembut,
mengajarkan bahwa perih
bukanlah akhir dari segalanya.

"Rasakan aku," katanya perlahan,
"aku adalah malam sebelum fajar,  
yang akan menuntunmu  
menuju penyembuhan."

Di balik rasa sakit,
terbit cahaya tersembunyi,
mengubah penderitaan
menjadi kekuatan baru.

Luka kini bukan penjara,
tapi pintu menuju harapan,
di setiap goresannya ada sinar
yang menanti kita bangkit kembali.

Brebes, 15 November 2024

{{{ Positif, Sehat dan Bahagia }}}

Wong Embuh 

*****

Catatan Embuh

Luka yang tak terlihat berbisik pelan di sudut hati, mengingatkan kita bahwa rasa sakit bukanlah musuh, melainkan malam yang mendahului fajar. Beranikah kau menyentuh luka itu, bukan untuk menghindar, tapi untuk menemukan cahaya yang tersembunyi di dalamnya ? Mungkin, di balik setiap goresan, ada kekuatan yang menanti untuk membawamu bangkit.

Melihat luka bukan sebagai akhir, tetapi sebagai proses transformasi. Dalam menghadapi rasa sakit, kita belajar bahwa setiap luka membawa potensi penyembuhan dan kekuatan baru. 

"Melalui keberanian untuk merasakan dan memahami, kita menemukan harapan yang tersembunyi di balik penderitaan, membimbing kita menuju kebangkitan".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun