Mohon tunggu...
Aziz Aminudin
Aziz Aminudin Mohon Tunggu... Freelancer - Trainer, Professional Hipnoterapis, Penulis, Pembicara, Aktivis Sosial Kemanusiaan

Trainer, Professional Hipnoterapis, Penulis, Pembicara, Aktivis Sosial Kemanusiaan Founder MPC INDONESIA WA : 0858.6767.9796 Email : azizaminudinkhanafi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Catatan Ramadhan 07 | Sarung yang Tertinggal

30 Maret 2023   05:29 Diperbarui: 30 Maret 2023   05:31 496
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri Aziz Amin - Desa Surajaya Kabupaten Pemalang

Yah bicara persamaan dan perbedaan tak ubahnya kita sedang memilih fokus pada sebuah kondisi untuk berhenti dan sibuk bicara hal yang membuat kita lupa bahwa detak jarum jam terus berjalan, kenikmatan yang dianugerahkan termasuk kesempatan bertemu Ramdahan ini.

****

Wanita itu menangis, ia cerita betapa sedihnya masa lalunya ia bilang semua hal yang menurutnya penderitaan, ia memiliki orang tua yang berbeda dengan orang tua yang ada didalam cerita teman - teman masa kecilnya, ia menganggap orang tuanya tidak seperti orang tua di film tv dan sinetron, bahkan ia bilang kalau boleh memilih ingin ganti orang tuanya.

Pamannya dan bibinya bilang kalau semua orang tua dimanapun sama, tidak ada satu orang tua pun yang mau anaknya sengsara dan menderita apalagi ingin menyakiti anaknya.

Coba kamu lihat bagaimana orang tua berjuang semaksimal mungkin untuk bekerja pastinya untuk kebahagiaan keluarganya khususnya anak.

Beberapa orang tua bahkan sangat serius berfikir untuk mengarahkan mau seperti apa anak anaknya kelak dengan membuat jalur kesuksesan dari anak.

Sayangnya hal ini yang kadang justru jadi bumerang bahwa akan ada dimana dua orang yang sama -:sama saling sayang merasa saling menentang dan menyerang.

****

Lebaran mungkin tinggal berapa Minggu bagi mereka yang suka menghitung dengan Minggu. " Bagi yang lain lebaran tinggal menghitung hari "

Apapun pilihan anda hal utamanya satu bahwa kita berjalan ke depan, mau sadar atau tidak menyadari.

Nafas akan terus berjalan sampai nanti waktunya terhenti tanpa menuntut anda sadar atau tidak menyadari mensyukurinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun