Anak itu tersenyum malu dan kembali berujar " ini ko kaya mau lebaran ya yah, banyak jajan dan banyak orang pada belanja sirop dan biskuit " tanya nya masih belum puas atas jawaban ayahnya.
Yah, ini realita masyarakat kita memang demikian, bermodal informasi bahwa harga ada promo dan diskon sebelum puasa maka emak - emak berbondong borong barang persiapan lebaran, padahal bulan puasa aja belum sampai.
Saya sempat berbincang dengan beberapa emak yang ternyata mereka punya banyak alasan kenapa memilih belanja barang persiapan lebaran sebelum masuk bulan puasa.
Katanya selain menghindari kenaikan harga yang melabung tinggi, belanja awal itu sama halnya mengamankan biar kita lebih bisa fokus ibadah, "kedua bisa saja nanti kalau harga naik kita jual lagi " kata emak yang lain yang menimpali diskusi kami.
Dalam pemahaman saya ini semua adalah tehnik marketing, mereka sengaja menampilkan produk jumlah banyak sebagai upaya mengenalkan pada masyarakat bahwa mereka memiliki produk yang berlimpah, sehingga konsumen relatif akan mengingat bahwa kebutuhan lebaran ada di tempat ini.
Kedua, dibeberapa tempat ada yang sebelum masuk puasa harga nampak dinaikkan danenjrlang puasa harga promo atau diskon sehingga terkesan harga turun dan timbul peningkatkan minat beli masyarakat atau panik buyying yang menjadikan persediaan akan mulai menipis atau langka.
Hal ini yang seringkali menjadikan kebutuhan meningkat tinggi dan imbasnya harga produk tertentu akan melambung tinggi mr jelang lebaran.
Semua kembali pada anda apakah anda akan mengikuti pola belanja diawal atau menunggu sesuai kebutuhan ketika lebaran telah benar - benar dekat.
Aziz Amin | Kompasianer BrebesÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H