Mohon tunggu...
Aziz Aminudin
Aziz Aminudin Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Lepas, Trainer, Personal Coach, Terapist, Hipnoterapist, Pembicara, Online Marketer, Web Design

Praktisi Kehidupan, Kompasianer Brebes www.azizamin.net Founder MPC INDONESIA www.mpcindonesia.com WA : 0858.6767.9796 Email : azizaminudinkhanafi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Terapi Pobia Kucing dengan Embuh Tehnik

2 Juni 2022   08:04 Diperbarui: 2 Juni 2022   08:18 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

TAKUT DITERAPI, YAKIN TIDAK AKAN SEMBUH

Sayangnya saat saya tawarkan untuk diterapi, justru di tolak dan meyakini bahwa ini tidak akan sembuh.

Karena ketakutan sama kucing sudah melekat dari kecil, ini turunan dari ibunya dan bahkan sudah diturunkan ke anaknya juga, maka menguatkan keyakinan tidak akan sembuh.

Hal ini yang menjadikan saya tertarik memggali apa yang sebenarnya terjadi dan ketakutannya untuk diterapi.

Dari intake interview, saya meyakini ini adalah program.bawah sadar yang kurang tepat atau salah, ia memodel ibunya yang pobia kucingtanpa terselesaikan dan selanjutnya anaknya memodel dia untuk hal yang sama.

Ketakutan ibu itu untuk terapi takut nanti akan didatangkan kucing dan nggak.mau membayangkan kucing ia akan histeris.

Alhamdulillah, setelah diedukasi dan ngobrol sederhana, ia tanpa disadari telah masuk dalam kondisi hipnosa dan terhipnosis bahkan bingung saat rasa takutnya netral dan hilang.

Saya hanya mencoba melakukan pendekatan sederhana dan melatih test sugesti, bahkan terkesan nggak jelas arahnya obrolan, saya kadang menyebutnya tehnik " Embuh ".

Ya " Embuh Piben Carane " atau nggak tahu bagaimana caranya, saya kasih sugesti nggaknjelas dan netralkan semua program bawah sadar yang kurangbtepat sama.kucing.

Kan kasihan kucingnya, nghak salah apa apa digituin hahahaha.

Pada saat yang tepat, saya minta ibu itu untuk merasakan sensasi yang positif, memberdayakan dan "Embuh" atau nggak tahu aja tiba tiba jadi netral dan normal, lupa dam ketakutannya hilang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun