Mohon tunggu...
Aziz Aminudin
Aziz Aminudin Mohon Tunggu... Freelancer - Trainer, Professional Hipnoterapis, Penulis, Pembicara, Aktivis Sosial Kemanusiaan

Trainer, Professional Hipnoterapis, Penulis, Pembicara, Aktivis Sosial Kemanusiaan Founder MPC INDONESIA WA : 0858.6767.9796 Email : azizaminudinkhanafi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Nakal? Tips Hadapi Kenakalan Anak

30 Mei 2020   15:37 Diperbarui: 30 Mei 2020   15:33 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi | Sumber: thestir.cafemom.com

Sebenarnya ada anak nakal tidak sih ?

Seorang bertanya via WA #konsuktasiPikiranOnline MPC, tentang anaknya yang nakal, ia udah sangat keterlaluan, info yang dia sampaikan bingung saat membaca beberapa tulisan yang saya tulis ikhwal anak sejatinya lahir dalam keadaan netral.

Ibarat komputer / laptop baru, tentu ia netral atau kosong, apapun nantinya tampilan, gaya dan isi pemrograman tergantung siapa yang dekat, siapa yang gunakan dan siapa yang mengendalikannya.

Anak datang dengan sist bawaan yang udah otomatis bekerja tanpa hebti sampai ia berakhir masanya, seperti kerja sistem pernafasan, kerja pencernaan dan sistem lain yang yang bekerjanya secara otomatis, jantung, paru paru, hati, ginjal dll semua otomaris kerja tanpa perlu disadari.

Sementara untuk menunjang aktifitasnya anak sangat menggantungkan diri dari proses belakar atau memodel apa yang ia lihat, debgar dan rasakan, termasuk pengecapan dan penciuman ( panca indra ).

Bagaimana anak belajar berjalan, berbicara, bersikap dan merespon informasi dari luar sangat bergantung dari ia berada dan dibesarkan dilingkungan seperti apa.

Maka akan sangat wajar saat anak berada di lingkungan orang yang berprilaku kasar ia akan tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang kasar, saat ia berada di lingkungan yang baik ( positif ) maka ia akan tumbuh dan berkembang positif.

Dokpri
Dokpri
Anak Nakal, Benarkah?

Selama aktif sebagai terapis di Groya Hipnoterapi MPC (Hipnoterapi Brebes) dari 2012 banyak kasus anak yang datang dan menjadi sebuah laboratorium pembelajaran bagaimana pola pendidikan dan pola komunikasi orang tua dalam mendidik anak.

Menariknya hampir sekitar 45% kenakalan anak itu karena pola komunikasi dan pola asuh serta pola pendidikan dirumah yang tidak mendukung atau memberikan model contoh menjadi pribadi yang baik.

Maksudnya, anak berada pada lingkungan keluarga atau orang tua  yang keras, kasar, pemabok, tidak taat beribadah dan individualistik dll, sehingga anak memodel atau mencontoh prilaku tersebut untuk menjadi modal ia menjalani kehidupan.

Hal ini kadang diperparah dengan adanya lebeling ( attribusi ) yang diberikan orang tua maupun keluarga pada salah satu anak yang supperior atau anak yang aktif dianggap sebagai anak yang nakal.

Padahal kalau kita mau sejenak mengamati dan merenung hampir semua anak yang dianggap anak nakal tadinya adalah anak yang imut, lucu, ceria dan energik hanya karena minat dan rasa penasarannya yang lebih dominan ia akan lebih banyak terkesan pemberani tanpa kontrol (karena belum tahu) dan berita tidak baiknya orang tua kadang dibuat kesal dan memberikan lebel " Dasar kamu anak nakal !!! "

"Bisa nggak kamu nggak nakal sehari saja?"

"Si fulan memang nakalnya luar biasa"

Dan lain sebagainya, itu yang kadang menjadi program bawah sadar anak bahwa dia mefmang dilahirkan nakal dan kata ayah ibunya sebagai anak nakal.

Bagaimana cara menangani anak nakal ?

  1. Amati dulu apapun respon anak, jangan libatkan emosi.
  2. Berfikir positif, ia sedang cari model atau eksplor pengalaman baru.
  3. Jaga dan awasi setiap respon yang sekiranya membahayakan.
  4. Kasih arahan atau fasilotasi resiko yang terjadi dari aktifitas / respon yang ia lakukan.
  5. Edukasi dan beri contoh bagaimana baiknya dan bagaimana cara melakukan aktifitas yang aman.
  6. Lakukan berulang dan terus ajarkan kebaikan pada anak sampao ia memahaminya
  7. Jangan pernah beri lebel / attribusi sebagai anak nakal, justru sanjung ia sebagai anak pintar hanya dibeRTikan edukasi bahwa yang ia lakukan butuh penyempurnaan biar aman.

Semoga manfaat

Aziz Amin | Kompasianer Brebes KBC-10

WA 0858.6767.9796

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun