Mohon tunggu...
Aziz Aminudin
Aziz Aminudin Mohon Tunggu... Freelancer - Trainer, Professional Hipnoterapis, Penulis, Pembicara, Aktivis Sosial Kemanusiaan

Trainer, Professional Hipnoterapis, Penulis, Pembicara, Aktivis Sosial Kemanusiaan Founder MPC INDONESIA WA : 0858.6767.9796 Email : azizaminudinkhanafi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Intan Inten Kembaran

6 Mei 2020   22:33 Diperbarui: 6 Mei 2020   22:35 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

" Maaf bu guru, Inten terlambat tadi ban sepeda inten bocor bu di jalan " kata gadis yang baru masuk.

" hehehehe... ko bisa sama yah kalian, silahkan masuk mba Inten, dan ini berarti murid baru yang dari jakarta yah ? " tanya bu guru pada intan.

" Iya bu guru, saya intan bukan inten " jelas intan.

Intan akhirnya pindah tempat duduk yang dibelakang yang kosong sementara meja nomor tiga adalah tempat duduk inten bersama rani. Intan memperkenalkan diri dan asal sekolahnya termasuk kenapa intan pindah sekolah di desa kemuning, ini semata -- mata karena ayahnya yang pindah tugas dikota.

Selesai jam pelajaran mendadak kelas jadi ramai, bahkan waktu jam istirahat tidak banyak yang keluar seperti biasanya, mereka merapat dan mengumpul melihat keanehan dikelas melihat intan dan inten yang mirip dan sangat sangat mirip hanya beda gaya rambut.

Beberapa teman -- teman inten mengatakan kalau bisa jadi mereka kembar, karena memiliki wajah, tinggi badan gaya dan wajah semuanya sama dan mirip banget.

" Kalian pasti kembar " kata seorang temannya

" Iya inten kayaknya kembaran intan deh " tambah rani meyakini

" ach masa, nggak mungkin " kata intan.

" Iya ya nggak mungkinlah orang tua kita beda, aku kan di desa dan intan katanya tinggal dan dari jakarta, masa kita kembar, gimana kembarnya ? " sanggah inten.

" bisa jadi ini kebetulan saja teman -- teman " kata intan menenangkan teman temannya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun