Mohon tunggu...
Aziz Aminudin
Aziz Aminudin Mohon Tunggu... Freelancer - Trainer, Professional Hipnoterapis, Penulis, Pembicara, Aktivis Sosial Kemanusiaan

Trainer, Professional Hipnoterapis, Penulis, Pembicara, Aktivis Sosial Kemanusiaan Founder MPC INDONESIA WA : 0858.6767.9796 Email : azizaminudinkhanafi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Intan Inten Kembaran

6 Mei 2020   22:33 Diperbarui: 6 Mei 2020   22:35 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Satu pagi di sebuah desa kemuning, pagi yang cerah setelah semalaman diguyur hujan lebat, rasanya bumi begitu adem, tampak indah berseri terlihat nuansa tumbuhan yang nampak seger dengan sisa embun pagi, binatang pagi mulai beraktifitas dan mentari nampak ceria memancarkan sinarya menerani alam raya.

Sementara disalah satu rumah napak terdengar seorang ibu yang nampak bersuara keras membangunkan gadis kecilnya, ya ..., nadanya terlihat kesal dan marah

" Intan !!!, bangun !!!!, udah pagi loh !!! " katanya dengan nada tinggi

" Intan !!!, Bangun !!! " ulangnya sambil mengoyang -- goyangkan tubuh gadis yang masih asik dengan tidurnya, gadis itu hanya sesekali mengganti posisi dan kemudian lanjut tertidur lagi.

" Intan !!! ayoooo bangun nak..., ini hari pertama kamu sekolah tan !!!' katanya mengingatkan gadis itu.

" Iya ibu..., sebentar lagi ini masih ngantuk bu " jawab nya sambil mengucek mata dan mulai terbangun.

Perlahan tapi pasti intan mulai bangun dari tidurnya, dilihatnya jam dinding di sisi kamarnya menunjukkan pukul 05:47, ia mulai bergegas menuju kamar mandi. Ini adalah hari pertama intan pindah ke desa kemuning mengikuti ayahnya yang pindah tugas di kota.

Desa kemuning menjadi pilihan ayah intan mengingat desa kemuning adalah desa yang banyak memiliki kenangan ayah sejak kecil dimana ayah intan dulu pernah tinggal di desa ini saat kuliah di kota, sayangnya sejak lulus kuliah ayah intan mendapatkan penugasan kerja di Jakarta sampai dengan 20 tahun, hingga satu kebahagiaan bagi ayah saat dipindahkan tugas di kota dan memilih tinggal di desa kemuning.

Saat intan sedang asik sarapan dengan ibu di ruang tengah, ayah keluar dari kamar sambil menghampiri intan dan bilang " intan ..., ayo ayah antar sayang " katanya dengan senyum lebar.

" Hore !!!!, Asiiik !!!, beneran yah mau dianterin nih ? " sorak intan nampak sangat senang mendengar tawaran ayahnya.

" Ya iyalah sekalian ayah berangkat ke kantor tan, tapi nanti pulangnya dijemput ibu aja yah " 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun