Mohon tunggu...
Aziz Aminudin
Aziz Aminudin Mohon Tunggu... Freelancer - Trainer, Professional Hipnoterapis, Penulis, Pembicara, Aktivis Sosial Kemanusiaan

Trainer, Professional Hipnoterapis, Penulis, Pembicara, Aktivis Sosial Kemanusiaan Founder MPC INDONESIA WA : 0858.6767.9796 Email : azizaminudinkhanafi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ayah Juga Punya Bahasa Ayah

1 Maret 2020   20:20 Diperbarui: 1 Maret 2020   20:13 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salam kompasianer

Sebelum mengawali aktifitas pagi ini di kelas MPC School of Hyonotism, ingat Komunitas Kompasianer Brebes ( KomBes Community ) artinya bawah sadar ini muncul alarm " pagi ini anda belum nulis hehehe "

Ambil android dan mulailah sekarang sedang mengalir anda baca, ya .... ini saya dengan gaya tulisan saya.

Pagi tadi sebenarnya sudah menulis beberapa catatan di FB dan masihbterkait acara kemarin saya masih mengaitkan anak dan orang tua dalam kerangka komunikasi yang efektif.

Ya.... , mendidik anak itu seni, seni ya seni artinya memiliki nada dan irama, dan ini sangat berpengaruh bagaimana kita memaenkan nada nada itu untuk membentuk anak sesuai dengan gaya yang kita mau.

Fleksibility Tinggi

Mendidik anak tentu nggaknbisa hanya menggunakan satu tehnik, arau metode atau bahkan satu teori saja yang diterapkan secara baku. Kenapa ?

Karena manusi adalah mahluk unik yang dalam penciptaannya juga sangat unik, bahwa pola asuh atau pemdidikan pada anak A belum tentu juga efektif atau bisa diterapkan pada anak B, anak C dll.

Seringkali oeang tua tidak menyadari dan melakukan pola yang sama dan pada saat hasilnya berbeda anak yang jadi kambing hitam dengan dibanding bandingkan dan diberikan lebel anak yang susah diatur, anak nakal dll.

Bahasa Ayah, Selain Bahasa Tubuh

Sadar nggak sih kita sebagai ayah juga punya pola bahasa yang unik yang bisa jadi berbeda dengan bahasa ibu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun