Salam kompasianer
Sebelum mengawali aktifitas pagi ini di kelas MPC School of Hyonotism, ingat Komunitas Kompasianer Brebes ( KomBes Community ) artinya bawah sadar ini muncul alarm " pagi ini anda belum nulis hehehe "
Ambil android dan mulailah sekarang sedang mengalir anda baca, ya .... ini saya dengan gaya tulisan saya.
Pagi tadi sebenarnya sudah menulis beberapa catatan di FB dan masihbterkait acara kemarin saya masih mengaitkan anak dan orang tua dalam kerangka komunikasi yang efektif.
Ya.... , mendidik anak itu seni, seni ya seni artinya memiliki nada dan irama, dan ini sangat berpengaruh bagaimana kita memaenkan nada nada itu untuk membentuk anak sesuai dengan gaya yang kita mau.
Fleksibility Tinggi
Mendidik anak tentu nggaknbisa hanya menggunakan satu tehnik, arau metode atau bahkan satu teori saja yang diterapkan secara baku. Kenapa ?
Karena manusi adalah mahluk unik yang dalam penciptaannya juga sangat unik, bahwa pola asuh atau pemdidikan pada anak A belum tentu juga efektif atau bisa diterapkan pada anak B, anak C dll.
Seringkali oeang tua tidak menyadari dan melakukan pola yang sama dan pada saat hasilnya berbeda anak yang jadi kambing hitam dengan dibanding bandingkan dan diberikan lebel anak yang susah diatur, anak nakal dll.
Bahasa Ayah, Selain Bahasa Tubuh
Sadar nggak sih kita sebagai ayah juga punya pola bahasa yang unik yang bisa jadi berbeda dengan bahasa ibu.
Kalau bahasa ibu identik dengan bahasa cinta dan kasih sayang, dengan perasaan tapi ayah punya pola bahasa yang tegas, wibawa dan tanggung jawab.
Ini salah satu alasan kenapa kadang anal lebih sering mudah bergerak dan bergetar mendengarkan kalimat daro ayah karena karakteristik bahasa ayah lebih tegas dan jelas.
Akan tetapi dominan satu bahasa saja tentu akan berbeda dengan sinergy dua pola bahasa ayah dan ibu.
Kombinasi keduanya akan menjadikan anak tumbuh dan berkembang dengan baik dan itu akan terjadi kalaunkedua bahasa itu bisa hadirkan harmonisasi nada yang baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H