Mohon tunggu...
Aziz Aminudin
Aziz Aminudin Mohon Tunggu... Freelancer - Trainer, Professional Hipnoterapis, Penulis, Pembicara, Aktivis Sosial Kemanusiaan

Trainer, Professional Hipnoterapis, Penulis, Pembicara, Aktivis Sosial Kemanusiaan Founder MPC INDONESIA WA : 0858.6767.9796 Email : azizaminudinkhanafi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Lagu Menjadi Media Efektif Penyampaian Pesan ke Anak

4 September 2019   06:50 Diperbarui: 4 September 2019   07:10 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Parenting -- Melanjutkan artikel sebelumnya bagaimana pentingnya seorang guru PAUD mengambil hati anak untuk membuat anak menjadi merasa nyaman dan aman dilingkungan sekolah, tentu bukan perkara mudah utuk bisa membuat anak nyaman kalau kita belum tahu bagaimana karakteristik dan pola anak.

Membangun keakraban sebagai langkah awal seorang untuk bisa melanjutkan tahapan penyampaian ide / pesan, selama ini tidak terbangun dengan matang maka kecil kemungkina anak akan bisa memahami dan menerima apapun saran, arahan dan ide yang disampaikan seorang guru. Dalam membangun keakraban menjadi sangat penting adalah menghargai nilai -- nilai bawaan anak yang sebelumnya ada, artinya tidak bisa disama ratakan setiap anak.

Pada anak -- anak dengan kepribadian tertutup ( introvert ) maupun yang ia sangat terbuka ( ekstrovert ) maka memiliki cara dan tehnik berbeda untuk membina keaakraban nya, dan selama apa yang dilakukan seorang guru tidak menyinggung atau melakukan pemaksaan maka anak akan bisa menikmati proses membangun keakraban, da saat semua bisa berjalan dengan nyaman maka anak akan mulai membuka diri dan nyaman.

Kondisi seperti tersebut diatas yang saya sebut sebagai menyentuh hati anak, menghargai semua sisi lebih dan tidaknya seorang anak dihargai dan apabila ini berhasil sosok eorang guru menjadi sosok yang luar biasa dan menjadi idola.

Suara, Gaya dan Prilaku Idola adalah Perintah

Coba aja anda perhatikan mereke -- mereka yang sedang mengidolakan siapapun ( seseorang ), maka ia akan cenderung melakukan hal -- hal yang sama atau mendekati yang dilakukan oleh idolanya, ia akan merasa berkewajiban mengikuti dan benar -- benar menjadikan apapun perkataannya, gayanya dan prilakunya sebagai role model.

Maka wajar kalau anak -- anak diusia ini sering kali menjadikan guru sebagai idola dan menjadikan apapun perkataan guru benar -- benar bisa menembus ke pikiran bawah sadar dan menjadi program bawah sadar.

Disini perlunya lembaga penyelenggara pendidikan untuk memperhatikan saat merecruetmen tim atau tenaga pendidik anak usia dini, karena ini sejatinya menjadi masa yang sangat vital untuk penanaman nilai dasar atau nilai awal anak menapaki kehidupan selanjutnya.

Dalam keilmuan hipnosis dan hipnoterapi sering disebut dengan " inprint "  atau salah cetak dan "Faulty Program" adalah program yang salah dimana anak belum memiliki banyak data pembanding atas informasi sehingga ia memberikan makna yang salah, biasanya ini terjadi di usia dbawah 8 tahun.

Artinya pola kalimat guru, gaya dan prilaku guru yang telah berhasil mengambil hati anak akan menjadi sebuah model yang akan diikuti anak baik yang ia lihat, ia dengar dan rasakan ini sangat penting dikuasi dan dipelajari seorang pendidik di anak usia dini.

Lagu Menjadi Media Efektif Penyampaian Pesan

Dalam kasus tertentu bisa jadi anak mengalami kondidi yang tidak mudah memahami dan menerima pesan yang disampaikan guru, dan anak tetap saja menjadi susah didekati dengan cara tersebut diatas.

Anak tetap merasa dalam kondisi yang tidak nyaman dan tenang dengan upaya yang dilakukan seorang guru, maka ada beberapa pilihan yang bisa digunakan seorang guru untuk memasukkan ide atau saran ( pesan ) yang akan disampaikan pada anak.

Cara ini sebenarnya sudah sangat lama dan sering digunakan didunia pendidikan, yaitu dengan bernyanyi bersama atau dengan lagu yang konten isi lagu diubah sedemikian rupa sesuai kebutuhan dan isi pesan yang mau disampaikan.

Sayang nya di negara kita tercainta saat ini lagu -- lagu anak dengan konten yang terstruktur dan terencana untuk pendidikan anak jumlahnya tidak banyak, masih banyak beberapa lagu yang sejatinya buat anak akan tetapi kontennya adalah untuk orang dewasa. Atau kalaupun ada tidak memiliki makna yang menjadikan nilai yang positif buat anak.

Akan tetapi setidaknya kita harus berbangga diri dengan makin banyaknya lembaga penyelenggara pendidikan anak usia dini, taman bermaen bahkan taman kanak -- kanak, ditempat yang dikelola dengan baik dan profesional seringkali guru dituntut kreatifitas untuk mengaransemen atau mengubah konten lagu dari lagu yang ada dengan isi pesan lagu yang memiliki nilai pesan untuk anak.

TK. ABA Pasarbatang Brebes, Sukses Hipnotis Anakku

" Ayah !!!!, hayoooo.... nggak boleh kata bu guru kalau minum pake magkok !!! " katanya, saat saya minta tolong ambilkan mangkok buat minum es kelapa muda yang dibeli ibunya.

" hehehehe...., nggak boleh yah nok ? "

" Iyyah !!!, nggak boleh ... nggak boleh, pokoknya harus pake gelaas yah... " lanjutnya sambil membawa gelas.

" Ok, siap Boss Shopee ( sebutan ku untuk nya ) ".

>>> itu hanya contoh sederhana saja saya sama putriku yang masih di TK ABA Pasarbatang -- Brebes, dan saya semakin menarik belajar dan mengamati apa saja yang ia lakukan disekolahnya.

Kami membicarakan tentang pengalaman ia seharian disekolah, ia cerita kalau ia tadi diajari membuat gelas, ia cerita juga sekarang teman -- temannya nggak lagi ditunggu ibunya.

" sekarang sudah nggak ada yang ditunggui ibunya yah " ceritanya

" keren, kan kamu sudah biasa nggak ditungguin yah ? " sanjungku sambil memberikan tanda jempol padanya.

" tapi kan ada yang masih ditunggun yah, masih nangis yah..., terus nanti mau ada tamu dari semarang nggak boleh mamanya nungguin..., jadinya pada nyanyi nyanyi yah " ceritanya.

" Wuuuuuiiih keren yah, coba ayah mau dengar kamu nyanyi apa sama buguru ?" dan spontan ia menyanyi sambil menggerakkan badan kenanan dan kekiri, dengan nada lagu yang saya tak asing sepertinya itu adalah nada lagu " Pelangi -- pelangi ".

Hanya saja saya mendengarkannya isi lagunya diganti dengan sebuah pesan yang saya mulai mengerti kenapa tim guru PAUD TK ABA Pasarbatang -- Brebes berhasil membuat anak -- anak nyaman dan mau ditinggal orangtuanya yang ternyata terkait mau akreditasi hehehehe

Kali ini saya kembali mengapresiasi kreatifitas tim guru, jempol dah hahahaha...

Ini lirk lagunya yang teah diubah da jujur saya baru mendengarnya karena saya bukan guru PAUD hehehehe, lirik lagu dibawah ini silahkan nnyanyikan dengan nada atau gaya nyayi seperti lagu "Pelangi -- Pelangi".

 

Judulnya.... ( nggak tahu ) tapi mungkin " Pelangi Sekolah Sendiri "

 

Pelangi -- pelangi...

Sekolah sendiri....

Tidak ditemai...

Sama Ibu lagi....

Tidak nangis lagi...

Tidak rewel lagi...

Pelangi -- pelanggi....

SEKOLAH SENDIRI

Lagu itu ia nyanyikan berulang ulang dan saya mulai faham bahwa ini yang perlu diketahui dan pelajari, bahwa apa dan bagaimana anak anak tumbuh amati lagu -- lagu apa yang diperdendangkan dan didengarkan di lingkungan rumah, lingkungan sekolah, kalau kontennya negatif bisa jadi ia akan menjadi hal yang negatif kerekam tanpa disadari dan jika itu positif maka akan positif.

Saya tidak bilang anda harus ubah semua lagu itu, tapi anda berikan pemahaman bahwa lagu -- lagu yang dinyanyikan dengan perasaan senang, atau fokus menikmati lagu itu pastikan memiliki makna positif apalagi buat anak.

{{{ positif, sehat dan bahagia }}}

 

Aziz Amin | Kompasianer Brebes

Trainer & Hipnoterapis

WA : 0858.6767.9796

 

    

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun