Seorang ibu bercerita, kalau anaknya nggak bisa ditinggal dan kalau ditinggal nangis " saya kasihan mas, kalau nangis nanti besoknya nggak mau sekolah kan repot, ya terpaksa saya tungguin " katanya.
Orang tua yang lain menambahi " dari pada nggak mau sekolah ya suka ditungguin lah mas " tambahnya.
Hari ini di WA Group TK ABA Pasarbatang, Kepala Sekolah membagikan gambar anak -- anak sedang bermaen dan belajar bersama dengan keteragan "Alhamdulillah anak2 klp A dan B sdh tdk ditungguin ortunya,trims" .
Terilihat sepele pesan ini, tapi saya memaknainya lebih bahwa ada kepedualia yang luar biasa yang dicoba dilakukan pihak pengelola untuk mengkomunikasikan informasi yang terhadi di sekolah terhadap proses belajar anak.
Sepanjang pengamatan saya di sekolah saat menjemput memang saya sangat mengapresiasi apa yang diupayakan dan dilakukan pihak pengajar dalam menjadikan anak nyaman dan aman.
Kesuksesan membuat anak -- anak mengizinkan orang tuanya pulang itu tidak sederhana, ia harus merasa aman dan nyaman disekolah, merasa diterima dan dihargai hak -- haknya sehingga ia merasa bahwa ia mampu untuk beraktifitas disekolah dengan bantuan teman dan gurunya.
Ketrampilan ini lah yang saya anggap sangat penting dikuasai oleh praktisi pendidik anak usia dini, sehingga anak merasakan bahwa ia terlindungi disekolah dan nyaman bersekolah.
{{{ positif, sehat dan bahagia }}}
Â
Aziz Amin | Kompasianer Brebes