Mohon tunggu...
Aziz Aminudin
Aziz Aminudin Mohon Tunggu... Freelancer - Trainer, Professional Hipnoterapis, Penulis, Pembicara, Aktivis Sosial Kemanusiaan

Trainer, Professional Hipnoterapis, Penulis, Pembicara, Aktivis Sosial Kemanusiaan Founder MPC INDONESIA WA : 0858.6767.9796 Email : azizaminudinkhanafi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sifat Cengeng Itu Bawaan atau Atribusi

8 Juli 2019   20:56 Diperbarui: 8 Juli 2019   20:55 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

CENGENG ITU SIFAT BAWAAN

Sampai disini saya mulai tertarik untuk membahasnya ke arah yang lebih dalam kalau dilihat dari sisi pikiran, bahwa sejatinya sifat cengeng itu ada dalam semua diri manusia, nggak ada manusia yang tidak cengeng.

Semua manusia syaratnya " hidup " pasti ia memiliki sifat bawaan berupa sifat cengeng, dimana ia akan sangat mudah empati dan terasosiasi dengan keadaan tertentu yang membuat hatinya tersentuh dan meneteskan dan mengalirkan air mata.

Hanya saja, sifat cengeng ini sejatinya hanya akan aktif sesuai kebutuhan saja, dan setiap orang akan menggunakannya sesuai dengan kebutuahan sesuai dengan kondisi yang dihadapi.

Secara sederhana orang yang akan mengakses sifat cengeng ( dalam makna sederhana, sedih atau menangis ) maka ia merasa terasosiasi ( masuk pada kondisi empati ) yang menyebabkan ia merasa perlu menangis baik mengungkapkan rasa bahagia, terharu atau bahkan melepaskan emosi.

CENGENG ITU ATRIBUSI

Akan tetapi, pada sisi yang lain sejatinya pada kasus tertentu yang ternyata orang memiliki sifat cengeng yang sangat besar, artinya hanya lihat orang tua menyebrang dijalan sendiri ia menangis, atau hanya nonoton sinetron ia menangis atau anak anak Cuma dibentak ia menangis.

Maka curigalah bahwa ada hal yang menjadikan rasa itu berkembang sangat pesat dan tidak bisa dikontrol oleh dirinya, tentu ini tidak baik dan menjadi permasalahan psikologis

Banyak hal yang mendasari kenapa seorang menjadi memiliki sifat cengeng yang sangat besar, karena memiliki trauma masa lalu, atau ada "Inprint", program bawah sadar yang salah, biasanya ini terjadi pada anak -- anak yang kalau tidak diselesaikan akan berlanjut ke masa selanjutnya.

Artinya..., bisa jadi kenapa seorang menjadi cengeng itu karena atribusi ( pe-lebel-an ) atau diberikan lebel ( attribute ) oleh orang sekitarnya waktu kecil, misalnya dari kecil ia sering dibilangi, atau sering dibilangi ( sugesti ) dari orang sekitarnya seperti dibawah ini ;

" Dasar anak cengeng, gitu aja nangis !"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun