Kali ini saya tak akan bahas politik ko, kan masih pagi bahkan kalau siang juga baiknya bicara tentang syukur nikmat hehehehe ( ego alim ), tapi kenyataannya kita nggak bisa tutup mata, tutup telinga dan pura pura menjadi seorang yang mati rasa bahwa banyak HOAX dimana -- mana.
Terus, apa karena ada banyak HOAX terus kita harus bersedih ? apa harus marah ? emosi ? atau rasa apapun yang pantas mewakili rasa ketidak terimaan atas HOAX itu.
Kembali masih cerita saat masih menjadi pengembara kehidupan guru yang lain bilang "kalau sekiranya kau disajikan HOAX, makan aja dan nikmati saja, jangan lantas kau teriak HOAX dengan melawannya dengan HOAX yang lain !!!".
Guru kehidupan memang kadang suka "nyeleneh", "se kate -- kate kalo ngomong" Â kata orang betawi, "sakarepe wedel " kata orang brebes, tapi ya memang benar.
BUBUR AYAM DI INDONESIA JUGA HOAX
Pagi ini disajikan bubur ayam semangkok, dan guru kehidupan datang sambil teriak;
Jangankan urusa politik, legeslatif maupun pemilihan presiden yang disana banya "Duit Gurih", ya wajar kalau semua menjadikan sebuah goal terbesar memenangkan apapun itu kontestasinya demi ego superior. HOAX ya wajar kalu sekiranya bisa membuat sesuatu yang dituju makin mudah tercapai, urusan hukum mah nomernya ada dibelakangan, katanya tobat itu belakang itupun kalau sempat.
"Lihat bubur ayammu... HOAX kan ? !!! "
Hahahaahha........, ya aku baru menyadari kalau tak ada ayam dimangkon yang disajikan dengan lebel "bubur ayam", ambil sendok, aku korek dan korek... tetap aja tak menemukan ayam didalam bubur ini.
Sedih ?, enggak tapi bahagia ketawa..., iya yah... ko dibilang dan diyakini masyarakat sebagai bubur ayam tapi ko nggak ada ayam sama sekali, bahkan 1 ekor sekalipun HAHAHAHAHA....
Tetanggaku bingung dengan polaku yang katanya pernah melakukan pengemabaraan kehidupan, saya bilang, " Ini bubur ayam mas ? "