Masalahnya menjadi muncul berbeda di era sekarang, tidak semua pastinya akan tetapi seling kali menjadi arahan bagi oknum dan disalahgunakan informasi tersebut, dan menjadi alasan justru itu dilakukan tanpa kontrol dan tanpa dasar dan indikasi yang jelas, tentu ini kembali ke isi kepala masing - masing.
FAKTANYA TENTANG MEREMAS PAYUDARA
Dikutip dari www.merdeka.com, faktanya, meremas payudara hanya akan membuat payudara terangsang dan membesar sesaat. Sebenarnya, membesar di sini bukanlah kondisi di mana payudara Anda secara tiba-tiba besar, akan tetapi terasa seperti penuh.
Hal tersebut disebabkan oleh respon yang ditunjukkan oleh sistem saraf karena rangsangan dari luar. Selain itu, ketika Anda terangsang, aliran darah meningkat ke payudara Anda dapat menyebabkan mereka membengkak, membuat 'mereka' hingga 25 persen lebih besar dan sangat sensitif terhadap sentuhan.
Secara garis besar, payudara tidak akan menjadi lebih besar dengan seringnya diremas. Saat dirangsang, maka hanya akan terjadi perubahan pada bagian puting yang mengeras. Hal itu juga disebabkan karena rangsangan.
Tidak ada studi yang mengungkapkan payudara akan semakin membesar jika sering diremas.
FAKTA LAIN TENTANG MEREMAS PAYUDARA
Masih dari www.merdeka.com, sebuah penelitian dari University of California mengungkapkan bahwa meremas payudara dapat membunuh kanker. Penelitian laboratorium menemukan bahwa memberikan tekanan fisik pada sel kanker mampu menekan mereka pada pola pertumbuhan normal.
"Selama berabad-abad orang telah mengetahui bahwa tekanan fisik mampu mempengaruhi tubuh. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa tekanan fisik juga bisa mempengaruhi pertumbuhan sel," ungkap Gautham Venugopalan, ketua tim peneliti di University of California, Berkeley.
Dalam percobaan ini peneliti memasukkan sel kanker payudara ganas pada silikon. Peneliti kemudian mencoba menekan dan meremas silikon berisi sel kanker ganas. Setelah beberapa lama, sel kanker yang mendapatkan tekanan fisik mulai tumbuh secara normal dan tidak ganas.
"Sel kanker ganas belum melupakan pertumbuhan yang normal dan sehat. Hanya dibutuhkan cara untuk mengarahkan mereka kembali pada pertumbuhan normal," ungkap Profesor Daniel Fletcher, seperti dilansir oleh Daily Mail (17/12).