Keselamatan katanya penting, setiap mau berkendara dipastikan seorang akan memohon keselamatan dalam perjalanan, seingga bisa sampai tujuan dengan lancar dan aman dan bisa kembali lagi ke rumah.
Bila melihat arti kata selamat dari Kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI ) bahwa selamat adalah berarti terbebas dari bahaya, malapetaka, bencana; tidak kurang suatu apa; tidak mendapat gangguan; kerusakan, dsb, maka keselamatan dalam perjalanan adalah sebuah perjalanan yang terbebas dari bahaya, malapetaka, bencana dan tidak kurang suatu apa.
Maka untuk mendapat keselamatan tentu harus dipersiapkan dengan matang sebuah perjalanan yang akan dilakukan, apalagi di jalan raya ada banyak kendaraan dan potensi terjadinya malapetaka atau bahaya kecelakaan.
Baik dari segi kesiapan / kelayakan kendaraan, kondisi fisik pengendara, samppai dengan persyaratan dan ketentuan berkendara sesuai dengan aturan keselamatan berkendara semuanya harus benar benar dipastikan akan menunjang kelancaran perjalanan anda khususnya perjalanan jarak jauh.
KESELAMATAN ADALAH TAKDIR
" Orang udah pake helm SNI udah bawa surat -- surat berkendara lengkap, kalau ketabrak mobil truk juga mati mas ? ", baik dikatakan dengan serius karena pola pikirnya yang hanya segitu kapasitasnya atau hanya bercanda itu mewakili masyarakat yang menganggap bahwa keselamatan atau keselamatan dalam perjalanan adalah domain Tuhan / Allah Ta'ala.
Artinya tugas manusia hanya berdo'a pada Allah untuk diberikan keselamatan dalam perjalanan dianggap aman dan akan aman, " kan saya sudah berdo'a dan saya niatnya baik dalam perjalanan ini, kalau kecelakaan berarti " takdir " dan siapa tahu syahid " kayanya.
Pemikiran yang kadang seragam polisi dengan segala atributnya sama sekali nggak memiliki karisma, bahwa seragam coklat coklat itu hanya ibarat sebagai bagian dari gangguan di perjalanan da masuk dalam list do'a pegendara untuk terhindar dari gangguan polisi -- polisi yang suka melakukan penilangan.
KECELAKAAN DIJALAN ADALAH TAKDIR
Artinya kalau keselamatan adalah takdir, maka penulis juga menganggap bahwa kecelakaan juga takdir, kalau takdir artinya sebenarya manusia harusnya sudah siap dan ikhlas menerimanya.
Maksudnya begini, mereka yang menganggap bahwa keselamatan adalah takdir yang penting hanya niat baik dan selalu berdo'a dianggap cukup, maka sejatinya saat ternyata hasilya adalah " tidak selamat " harusnya kondisi apapun diterima sebagai ketetapan Tuhan
Dimana secara sadar itu diterima sebagai satu kejadian yang harus terjadi dan sebuah konsekuensi dari perjalanan. Hal ini sama seperti ketika Tuhan / Allah ta'ala benar -- benar menyeyangi anda dengan mengabulkan do'a anda untuk selamat diperjalanan dengan melalui " Operasi Polisi ".
Polisi adalah aparat yang diberikan kewenangan untuk memberikan perlindungan dan keamaanan khususnya keselamatan dijalan raya, jadi wajar kalau beliau harus tegas menindak masyarakat yang dianggap berpotensi menjadikan gangguan keselamatan diperjalanan baik yang membahayakan dirinya maupun orang sekitarnya. Dan salah satunya dengan melakukan peneguran dan penilangan
Kembali ke takdir, kalau anda penganut semua adalah takdir, maka jangan takut untuk bertemu polisi, jangan takut razia polisi karena sebenarnya bertemu polisi dan ditilang polisi pun adalah sebuah takdir Tuhan, bukan begitu ? heehehe
Waduh ko jadi kebalik nih..., semuanya takdir yah, ya begitu kalau kita mengaitkan semua sebagai takdir ya gitu, sampai anda membaca artikel ini juga " takdir " kan ?
PERLU MELIBATKAN TOKOH AGAMA UNTUK SOSIALISASI KESELAMATAN
Seperti yang diketahui dan banyak diberitakan media televisi dan online bahwa saat ini masih berlangsung Operasi Patuh pada pengendara berotor yang dilakukan dengan tujuan untuk menurunkan atau malah menghapus angka kecelakaan lalu lintas, aksi simpatik yang dilalukan oleh jajaran polisi dalam hal ini, lalu lintas untuk memperlancar lalu lintas dan menghancurkan angka kecelakaan.
Harapannya dengan gangguan / angka kecelakaan berkurang, akan meningkat keselamatan berkendara di jalan raya. Sayangnya seringkali masyarakat menganggap kegiatan seperti ini hanya sebuah seremonial rutin yang dianggap sebagai bagian dari gangguan perjalanan.
Kalaupun mereke membawa surat kelengkapan dan tertib berlalu lintas hanya sebatas karena ada sosialisasi ada Operasi Polisi, maka ketika periode operasi selesai mereka kembali pada pola dasar.
Hal ini dikarenakan tertib berlalu lintas dan keselamatan berkendara belum mendarah daging dalam jiwa masyarakat, belum menjadi kebutuhan yang sebenarnya harusnya dimiliki setiap pengendara, tertib jalan rasa masih sebatas seberapa banyak polisi atau program polisi yang mengontrolnya, selebihnya kembali ke pemahaman semua takdir.
Kadang memprihatinkan kalau melihat hal seperti ini, kadang pemaahaman akan satu perkara kalau hanya dipahami sepenggal atau bahkan hanya sedikit akan sangat berbahaya baik bagi dirinya mauun bagi orang lain. Perlunya melibatkan semua element khususnya tokoh agama dalam mensosialisasi hal ini yang sebenarnya.
Melibatkan tokoh agama serentak untuk mensosialisasikan dalam ceramah keagaamaan bukan soal program polisi, bukan soal keselamatan yang dipahami takdir tapi pada bagaimana takdir adalah satu hal yang dicapai dari sebuah usaha, ikhitiar yang dilakukan dengan optimal untuk mendapatkan keselamatan itu sendiri dan selanjutnya tawakal yang terjadi adalah takdir ( itu dalam pemahaman penulis ).
Artinya kalau tanpa sebuah usaha, upaya yang dilakukan untuk mendapatkan keselamatan dan tanpa ikhtiar itu terus memohon keselamatan, itu HOAX !!!.
BANYAK KECELAKAAN DIJALAN KARENA LALAI
Banyak kejadian kecelakan dijalan raya karena hal yang sepele, dari tidak mengindahkan aturan lalu lintas, tidak layak berkendara dan tidak tertib dalam berkendara, selebihnya adalah orang yang benar benar mendapatkan kecelakaan karena takdir Allah, yatu mereka yang benar benar menyiapkan keselamatan, dan sangat siap tapi di takdirkan Allah untuk mengalami kecelakanan.
Kecelakaan yang karena takdir Allah hanya sangat kecil, ter dan sangat besar angka kecelakaan yang lain adalah disebabkan kelalaian, menyepeleka dan kesalahan pengendara itu sendiri. Kondisi kendaraan yang tidak siap, kondisi pengendara yang nggak terlindungi sampai nggak mematuhi aturan berkendara termasuk didalamnya adalah anak -- anak yang belum waktunya berkendara dijalan raya bebas berinteraksi dijalan raya.
Semoga manfaat
Â
Aziz Amin | Kompasianer Brebes
Trainer & Hypotherapist MPC School of Hypnotism
WA : 085742201850
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H