Mohon tunggu...
Aziz Aminudin
Aziz Aminudin Mohon Tunggu... Freelancer - Trainer, Professional Hipnoterapis, Penulis, Pembicara, Aktivis Sosial Kemanusiaan

Trainer, Professional Hipnoterapis, Penulis, Pembicara, Aktivis Sosial Kemanusiaan Founder MPC INDONESIA WA : 0858.6767.9796 Email : azizaminudinkhanafi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Penting Mana, Mengubah Diri atau Orang Lain?

25 April 2018   15:29 Diperbarui: 25 April 2018   15:54 845
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

TIDAK ADA ORANG YANG MAU NGERTI

Perasaan ini yang seringkali menjadi penyempurna dalam kondisi orang orang yang menggalami gangguan pikiran, gangguan psikologis bahkan gangguan mental adalah berharap terlalu banyak untuk dapat dimengerti, dipahami, didengarkan orang lain.

Kekecewaan akan situasi ini selalu berimbas pada pemahaman bahwa orang orang sekitar tidak mencintai, tidak menerima ia apa adanya, bahkan mengganggap semua orang adalah musuh.

Ok..., semuanya sebenarnya berawal hanya soal bagaiman komunikasi yang berjalan tidak sesuai dengan harapan sehingga munculnya adanya perbedaan pendapat dan otomatis akan memiliki implikasi pada tubuh dan jiwa yang merespon menolak.

Contoh :

Saat anda bicara dengan teman, maksudnya baik mengingatkan teman anda terkait persoalan yang sebenarnya tujuan anda baik, akan tetapi karena situasinya tidak pas, bahwa teman anda sedang benar benar sangat menyukai dan nyaman dengan apa yang ia lakukan, maka... ya, tentu ia akan tersinggung dan mungkin akan mendadak marah atau berubah respon.

Saat yang bersamaan saat teman anda meresponnya dengan frontal, tentu anda juga tidak kalah tersinggung dalam hati " orang mau ditolong ko nyolot ", dan ini akan semakin panjang saat keduanya sama sama memiliki ego yang kuat, dan tetap berpegang pada keyakinannya.

Bisa jadi dalam pikiran teman anda ia bilang " ini hidup gue, nggak ada kaitan dengan kamu !!, sok peduli, sok care !!! " ia lupa kalau anda adalah sahabat dan atas dasar persahabatan dan sayang anda mau mengingatkan.

Gambaran itu hanya simulasi tapi sering terjadi di ruang hypotherapy MPC, parahnya lagi saat keduanya saling sindir di status WhatsApp (WA), sstatus IG, Facebook bahkan akun media sosial lainnya, dan gayung bersambut maka semua jadi sempurna saat sudah melibatkan lebih banyak orang yang ikut berkomentar dan apapun kondisi anda dan teman anda sangat rentan tersugesti atau terprovokasi dari info yang salaling berseberangan dan semua atas dasar ego.

BERHARAP ORANG LAIN BERUBAH TANPA MAU BERUBAH

Dari sekian banyak yang datang dan terapi, rata rata mereka berharap bahwa orang lain yang harus berubah dan harus baik padanya, pokoknya saya mau ia berubah, saya mau ia sadar kalau ia salah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun