Mohon tunggu...
Aziz Aminudin
Aziz Aminudin Mohon Tunggu... Freelancer - Trainer, Professional Hipnoterapis, Penulis, Pembicara, Aktivis Sosial Kemanusiaan

Trainer, Professional Hipnoterapis, Penulis, Pembicara, Aktivis Sosial Kemanusiaan Founder MPC INDONESIA WA : 0858.6767.9796 Email : azizaminudinkhanafi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Temukan "Asu" dalam Dirimu

19 November 2017   08:41 Diperbarui: 19 November 2017   08:46 1207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar : www.vebma.com

Catatan dari sesi terapi pikiran*
Malam semakin gelap, dia tetap saja termenung dan memandangi setiap sudut yang terlewati arah pandangnya, dan tetap saja ia nggak bisa menemukan apa yang ia cari, ya... jangankan untuk menemukannya bahkan untuk sekedar melihat saja ia kesusahan.

" Bangsat !!! " gumamnya, ekspresi wajahnya sama sekali tidak menunjukkan tanda bahwa semua baik -- baik saja.

Ia kembali memalingkang pandangan saat ada sorot lampu motor jalanan yang seolah tidak mau tahu akan kegundahannya, suaranya memekikkan telinga, rasanya 1000 kali lebih keras malam ini rasanya. Kadang saat begini emosinya meledak -- ledak, bahkan suara kentut sendiri bisa saja membuatnya marah.

" To...., sudahlah, nggak usah kau cari, masuk saja. Sudah malam loh, tubuhmu butuh istirahat setelah berapa hari ini kau menanti, menunggu dan mencari sesuatu yang kau cari itu " sosok wanita yang sudah tidak muda dari dalam rumah reot itu.

Laki -- laki itu diam saja, asik dalam dunianya, gelap..., sunyi... tapi kepalanya manggut -- manggut seperti ia sangat menikmati alunan gending kehidupan yang membuatnya terhanyut dan terlena.

" ASU !!!!, koe ke neng ndi ? "

" Kamu yang buat aku jadi begini !!!!, kamu yang buat aku merasakan penderitaan ini, awas kalau nanti tiba waktunya aku temukan kamu, aku akan lumat habis !!! " gumam laki -- laki itu sambil tetap manggut manggut.

Mendadak ia menangis, dan menangisnya semakin lama membuatnya sesenggrukan, menangis dengan suara yang semakin lama semakin tinggii dan puncaknya ia menjerit !!!!

" tooo....., ibumu barusan memanggiku "

" ibu cerita banyak tentang mu, kesukaan dan keasikanmu ditempat ini, sampai beberapa waktu kau bahkan mungkin tak tahu dan lupa berapa lama disini " kataku

" kamu mungkin sangat menikmati disini, aku yakin walau kau bilang bahwa ini mungkin menyakitkan atau bahkan membuatmu nggak nyaman, aku mengerti to... "

" jangan hiraukan apa yang aku katakan to..., abaikan saja..., kamu cukup dengarkan saja apa yang kukatakan, karena aku sama seperti kamu hanya ingin malakukan kan ? "

Laki -- laki itu mengangguk pelan.

" ya... aku hanya ingin melakukan apa yang ingin aku lakukan, sama seperti kamu yang ingin melakukan ini semua kan ? "

Laki -- laki itu mengangguk lagi

" Jadi... kita sama to..., aku nggak percaya sama ibumu atas cerita yang ia ceritakan tentang mu, aku sangat tahu dan mungkin sama seperti kamu yang lebih tahu tentang siapa dirimu, kekecewaan mu, sedih dan emosimu..., tapi aku juga sangat yakin kamu sangat tahu apa yang sebenarnya membuatmu bahagia dan dengan segala semangat hidupmu tapi sekarang itu sudah jarang kau ingat kan, kau justru bingungkan dengan kondisimu kan ? "

Tiba -- tiba ia menangis sesenggukkan seperti gadis bau kencur yang baru diputuskan oleh kekasih pertamanya, ia sesenggukan dan bilang kalimat yang sepertinya penuh penyesalan " ASU !!!!, kalau saja semua aku tahu dari awal, kalau aku tahu ia itu ASU, aku pasti tidak begini " ia kembali diam lagi

" Oh... begitu ya ?, ini soal ASU ya ? soal dia yang ternyata ASU yang membuat kamu begini ? " tanyaku sangat hati -- hati.
Laki -- laki itu kembali mengangguk, dan ia ragu bilang " iya "

" Apa yang dilakukan ASU itu ? "

" banyak " katanya

" dia telah melakukan apa yang seharusnya ia lakukan sebagai ASU, hanya aku saja yang bodoh dan tidak sadar kalau ia ASU !!!, dan dia .... " " STOP !!!! " kataku, jangan dilanjutkan aku sudah pernah tahu dan pernah belajar tentang ilmu mengenali ASU ko..., baik ASU itu sebagai binatang jalang dan ASU yang katanya dalam agama islam air liurnya najis. Jadi aku mengerti...

" sekarang apa yang kau inginkan dengan ASU itu ? "
" aku ingin menemukan nya !!! "

Kami berdiskusi tentang ASU, sesekali ia cerita hal yang membuatnya seperti orang yang paling tahu tentang kehidupannya, sesekali ia menjadi orang yang sangat lemah tanpa daya, ya... ini soal "ASU", ia selama ini menunggu dan mencari "ASU" yang dimaknai adalah prilaku buruk yang dilakukan oleh seseorang diluar sana.

ASU itu binatang, dan itu disepakati sebagai simpol yang digunakan banyak orang untuk meluapkan emosi negatif, banyak orang bilang " ASU !!!! ", " ANJING !!!! " atas apa yang ia rasakan tidak nyaman.

ASU tetaplah hanya sebuah binatang ciptaan dari Allah, tidak selamanya asu itu menggonggong, tidak selamanya asu menggigit, bahkan asu bisa menjadi sahabat yang paling setia, di china konon beberapa cerita sejarah anjing ( asu ) bisa bersahabat dengan pemiliknya, bahkan dalam cerita sejarah Islam juga sama, walaupun sebagai binatang najis ( air liurnya ) asu tetap dapat menjadi baik.

Laki -- laki itu datang padaku, " terima kasih, kalau kau tak datang padaku malam itu, aku belum bisa temukan ASU !!! ini, hahahahahah " ia ketawa lepas, tidak tampak wajah yang yang dulu.

Bukan soal siapa dia, tapi soal apa yang ia lakukan, ya... sebenarnya ia sosok yang baik, sebanarnya ia diciptakan baik hanya saja yang dilakukannya itu, ya saat itu itu... ia lagi jadi " ASU ", menyakiti orang lain, menghina orang lain, memperkosa orang lain ... dan itu sisi "ASU " nya dia.

" Sekarang saya mengerti bahwa semua orang punya sisi "ASU" nya masing masing, ia bisa jadi sangat bermartabat saat ia menjadi manusia sebagai fitrahnya, tapi akan menjadi hina dan lebih hina dari binatang se kelas ASU / Anjing ". Katanya.

Ia melanjutkan, jadi yang saya tunggu ia yang saya sebut asu, sejatinya saya mencari sisi emosianal saya, sisi liar saya, sisi binatang saya ya..... sisi ASU saya sendiri mas, " jal tenyata apa yang kita cari duluar sana itu ya ada didalam siri saya sendiri mas, terima kasih banyak mas " ia kembali ketawa.

Terus...., "masih masu cari ASU lagi ?" tanyaku.

" tidak !!!, karena sejatinya aku telah MENEMUKAN "ASU" DALAM DIRIKU, dan ini yang sebenarnya dibutuhkan banyak orang menyadari tentang sisi "ASU" kita, yang bila kita tidak sadari akan menyakiti dan membuat orang lain menyebut kita dengan kata " ASU / Anjing " tegasnya.

  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun