Mohon tunggu...
Abdul Azis
Abdul Azis Mohon Tunggu... Guru - Guru

Pendidik, Anti Radikalisme, Penegas Islam Nusantara

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Internalisasi, Konsep Toleransi Melalui Pembelajaran Koperatif

4 Agustus 2016   21:54 Diperbarui: 4 Agustus 2016   22:13 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aturan kelompok adalah segala sesuatu yang menjadi kesepakatan semua fihak yang terlibat, baik siswa sebagai peserta didik, maupun siswa sebagai anggota kelompok, Misalnya aturan tentang pembagian tugas setiap anggota kelompok, waktu dan tempat pelaksanaan dan lain sebagainya.

Upaya belajar adalah segala aktifitas siswa untuk meningkatkan kemampuannya yang telah dimiliki maupun meningkatkan kemampuan baru , baik kemampuan dalam aspek pengetahuan, sikap, maupun ketrampilan. Aktifitas pembelajaran tersebut dilakukan dalam kegiatan kelompok, sehingga antar peserta dapat saling membelajarkan melalui tukar pikiran, pengalaman, maupun gagasan-gagasan.

Aspek tujuan dimaksudkan untuk memberikan arah perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Melalui tujuan yang jelas, setiap  anggota kelompok dapat memahami sasaran setiap kegiatan belajar.

Menurut Slavin (1995) mengemukakan dua alasan, pertama beberapa hasil penelitian membuktikan bahwa penggunaan pembelajaran koperatif dapat meningkatkan hasil belajar siswa sekaligus dapat meningkatkan kemampuan hubungan sosial, menumbuhkan sikap menerima kekurangan diri dam orang lain, serta dapat meningkatkan harga diri. Kedua, pembelajaran koperatif dapat merealisasikan kebutuhan siswa dalam belajar berfikir, memecahkan masalah dan mengintegrasikan pengetahuan dengan ketrampilan. Dari dua alasan tersebut, maka pembelajaran kooperatif merupakan bentuk pembelajaran yang dapat memperbaiki sistem pembelajaran yang selama ini memiliki kelemahan.

Pembelajaran koperatif merupakan model pembelajaran dengan menggunakan sistem pengelompokan/tim kecil, yaitu antara empat sampai enam orang yang mempunyai latar belakang kemampuan akademik, jenis kelamin,ras, ay\tau suku yang berbeda (heterogen), Sistem penilaian dilakukan terhadap kelompok.Setiap kelompok akan memperoleh reward, jika kelompok mampu menunjukkan prestasi yang dipersyaratkan. 

Dengan demikian setiap anggota kelompok akan mempunyai ketergantungan positif.Ketergantungan semacam itulah yang selanjutnya akan memunculkan tanggung jawab individu terhadap kelompok dan ketrampilan interpersonal dari setiap anggota kelompok. Setiap individu akan saling membantu, mereka akan mempunyai motivasi untuk keberhasilan kelompok, sehingga setiap individu akan memiliki kesempatan yang sama untuk memberikan konstribusi demi keberhasilan kelompok.

Strategi pembelajaran kooperatif mempunyai mempunyai dua komponen utama, yaitu komponen tugas kooperatif ( Coopretive task ) dan komponen struktur intensif kooperatif( Cooperative incentive structure ). Tugas kooperatif berkaitan dengan hal yang menyebabkan anggota kerja sama dalam menyelesaikan tugas kelompok, sedangkan strukture insentif kooperatif merupakan sesuatu yang membangkitkan motivasi individu untuk bekerja sama untuk mencapai tujuan kelompok.Strukture insentif dianggap sebagai keunikan dari pembelajaran kooperatif, karena melalui strukture insentif setiap anggota kelompok bekerja keras untuk belajar, mendorong dan memotivasi anggota lain menguasai materi pembelajaran, sehingga mencapai tujuan kelompok.

Jadi hal yang menarik dari strategi pembelajaran kooperatif adalah adanya harapan selain memiliki dampak pembelajaran, yaitu berupa peningkatan prestasi belajar peserta didik ( student achievement ) juga mempunyai dampak pengiring seperti relasi sosial, penerimaan terhadap peserta didik yang dianggap lemah,harga diri,norma akademik, penghargaan terhadap waktu, dan suka memberi pertolongan pada yang lain.

Prinsip Pembelajaran Koperatif

Ada empat prinsip dasar pembelajaran kooperatif, yaitu:

Prinsip Ketergantungan Positif (Positif  Interdependent).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun