Pañcatantra ini mengisahkan seorang brahmana bernama Wisnusarma yang mengajari tiga pangeran putra Prabu Amarasakti mengenai kebijaksanaan duniawi dan kehidupan, atau secara lebih spesifik disebut ilmu politik atau ilmu ketatanegaraan. Ilmu pelajarannya terdiri atas lima buku, itulah sebabnya disebut Pañcatantra yang secara harfiah berarti “lima ajaran”. Lima bagian ini merupakan lima aspek yang berbeda dari ajaran sang brahmana ini. Bagian-bagian tersebut di dalam buku bahasa Sanskerta yang berjudulkan Tantrakhyāyika dan dianggap sebagai Pañcatantra yang tertua, adalah sebagai berikut:
1. Mitrabheda(Perbedaan Teman-Teman)
2. Mitraprāpti(Datangnya Teman-Teman)
3. Kākolūkīya(Peperangan dan Perdamaian)
4. Labdhanāśa(Kehilangan Keberuntungan)
5. Aparīkṣitakāritwa(Tindakan yang Tergesa-Gesa )
Elemen candi
Arca
Di dalam bilik candi terdapat tiga arca Buddha yaitu arca Cakyamuni dengan posisi duduk bersila bersikap sedang melakukan khotbah, arca Avalokitesvara sebagai bodhisattva penolong manusia, dan arca Maitreya sebagai Bodhisatva pembebas manusia kelak di kemudian hari
Stupa
Berdasarkan draft rekonstruksi, atap candi mendut terdapat stupa-stupa berjumlah 48 buah, yang terdiri dari 24 buah pada tingkat pertama, 16 buah pada tingkat kedua, dan 8 buah pada bagian teratas. Hingga kini bagian atap candi ini tidak sempurna seluruhnya. Terdapat pula bentuk-bentuk stupa memanjang ke atas seperti silinder. Namun stupa-stupa ini masih direkonstruksi di sebelah utara Candi Mendut dan belum dapat dipasang pada candi.