1. Diversifikasi makanan
Diversifikasi pangan adalah upaya dalam penganekaragaman asupan pangan yang masuk ke dalam tubuh agar tidak mengkosumsi pangan satu jenis saja. Untuk mengurangi terjadinya defisiensi vitamin A, maka diversifikasi dilakukan untuk peningkatan asupan vitamin A dari sumber pangan yang umum dan mudah didapat.
2. Fortifikasi
Fortifikasi pangan adalah penambahan nutrisi yang tidak terdapat dalam suatu pangan agar pangan tersebut memiliki gizi yang cukup. Untuk mencegah terjadinya defisiensi vitamin A, maka vitamin A ini dapat di fortifikasi pada pangan yang sering dimakan sehari-hari. Banyak sumber makanan telah mengalami fortifikasi, mulai dari minyak, tepung, sereal, beras, susu formula dan juga minuman. Dengan demikian, fortifikasi berhubungan dengan eksploitasi pola konsumsi makanan fortifikasi saat ini untuk meningkatkan status vitamin A [7].
3. Suplementasi
Suplementasi yaitu dengan menambahkan vitamin A dalam bentuk suplemen yang mengandung vitamin A dalam dosis tinggi adalah tindakan pencegahan yang paling banyak dilakukan di seluruh dunia. Suplementasi disalurkan secara interval dengan durasi yang ditentukan. Cara pencegahan ini terdiri dari keterlibatan masyarakat dan upaya pemberian suplemen vitamin A kepada kelompok rawan gizi, terutama anak-anak prasekolah dan ibu. Alasan suplementasi vitamin A dosis tinggi didasarkan pada asumsi bahwa senyawa yang larut dalam lemak ini akan disimpan di hati dan dilepaskan bersama dengan protein transpor sesuai kebutuhan jaringan tubuh [7].
REFERENSI
[1] Gerster H. Vitamin A-functions, dietary requirements and safety in humans. International Journal for Vitamin and Nutrition Research. 1997;67(2):71-90
[2] Authority EFS. Scientific opinion on dietary reference values for Vitamin A. EFSA panel on dietetic products, nutrition and allergies (NDA). EFSA Journal. 2015;13(3):4028. DOI: 10.2903/j.efsa.2015.4028
[3] WHO/FAO. Vitamin A. In: Vitamin and Mineral Requirements in Human Nutrition. Report of a Joint FAO/ WHO Expert Consultation. 2nd ed. Geneva, Switzerland: World Health Organization; 2004
[4] Oruch R, Pryme I. The biological significance of vitamin A in humans: A review of nutritional aspects and clinical considerations. ScienceJet. 2012;1(19):1-13