Mohon tunggu...
Azizah Nur Azhari
Azizah Nur Azhari Mohon Tunggu... Mahasiswa - as a student | communication `20

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga | 20107030027

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Mulai Langka, Kipo Khas Yogyakarta yang Tak Kalah Melegenda

11 Juni 2021   07:33 Diperbarui: 11 Juni 2021   08:14 597
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Membicarakan Kota Yogyakarta, memang tidak pernah akan pernah ada habisnya dengan ragam wisata, budaya dan juga kulinernya. Dikenal sebagai "Kota Pariwisata" menjadikan kota Yogyakarta ini sebagai pilihan bagi wisatawan lokal maupun mancanegara untuk mengunjunginya. Tidak hanya wisata alamnya saja yang menarik, ragam kulinernya juga sayang untuk dilewatkan.

Jika sekedar mencicipi Gudeg dan Bakpia, tentunya sudah menjadi hal yang biasa. Maka jika berkunjung ke Yogyakarta seharusnya mencoba suatu makanan khas dari Kotagede yang menjadi jajanan tradisional unik yaitu, Kipo.

Kipo adalah jajanan tradisional berbentuk lonjong, pipih dengan warna hijau khas Yogyakarta khususnya Kota Gede yang memang sudah mulai langka dijumpai. Kipo tebuat dari adonan tepung ketan yang berbentuk pipih berisi enten-enten. Enten-enten adalah campuran parutan kelapa yang dimasak dengan gula jawa yang dicairkan.

Jajanan ini berukuran kecil dengan warna hijau di luarnya, namun bewarna coklat di dalam. Rasanya cenderung manis legit, sedikit kenyal dan jika dirasakan ada bau khas panggangan juga aroma daun pandan.

Konon, jajanan tradisional ini telah ada dari masa Kerajaan Mataram Kuno dan Mataran Islam. Jajanan ini merupakan makanan kegemaran Sultan Agung. Pada zaman dahulu, jajanan ini pernah mengalami masa punah, dimana semua orang sudah tidak lagi membuatnya seiring dengan kebudayaan kerajaan Mataram yang perlahan runtuh.

Kepunahan Kipo akhirnya berhenti sejak tahun 1946 oleh Paijem Djito Suhardjo (Bu Djito Suhardjo). Beliau akhirnya mengenalkan kembali makanan ini kepada masyarakat Yogayakarta. Awal mula penjualan Kipo ini dilakukan di daerah Pasar Legi, yang kini telah berubah wajah menjadi pasar Kotagede.

sumber gambar: pariwisata.jogjakota.go.id
sumber gambar: pariwisata.jogjakota.go.id

Mungkin banyak orang yang heran sehingga bertanya-tanya, mengapa jajanan kecil berwarna hijau ini dinamakan Kipo ?.

Nama unik ini tercipta karena pada masa itu banyak orang bertanya tentang makanan ini dalam bahasa Jawa "iki opo?" yang artinya "ini apa?". Kemudian seiring berjalannya waktu, kalimat tanya tersebut menjadi awal mula penamaan jajanan imut ini menjadi Kipo.

Meskipun telah lama diciptakan oleh Bu Djito, ternyata jajanan Kipo ini baru mulai dikenal oleh banyak orang pada tahun 1987. Kepopuleran Kipo ini tentunya memiliki sejarah yang panjang. Bermula dari Bu Djito yang mengikuti sebuah acara pameran makanan tradisional, beliau sang pembuat jajanan ini mengandalkan Kipo sebagai makanan unik dari tepung beras.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun