Mohon tunggu...
Azizah Nur Azhari
Azizah Nur Azhari Mohon Tunggu... Mahasiswa - as a student | communication `20

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga | 20107030027

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Mulai Langka, Kipo Khas Yogyakarta yang Tak Kalah Melegenda

11 Juni 2021   07:33 Diperbarui: 11 Juni 2021   08:14 597
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan keserdahanaan cara pembuatannya dan juga teknik memasaknya yang tergolong unik, makanan ini berhasil memperoleh suatu prestasi tersendiri dan popular seperti sekarang ini, bahkan hotel pun ikut serta menyajikan jajanan Kipo.

Cara Pembuatan Kipo

Proses pembuatan jajanan ini tergolong cukup menarik, pertama, kue hijau kecil ini terbuat dari bahan dasar tepung ketan yang dicampur dengan santan dan juga garam untuk diolah menjadi kulit luarnya.

Untuk warna hijau dari kue ini didapat dari pewarna hijau yang berasal dari daun pandan atau daun suji, sehingga selain menghasilkan warna yang indah alami juga akan memberikan aroma yang nikmat pada kue ini.

Di dalam adonan kulit ini nantinya akan ditambahkan dengan isian yang diberi nama enten-enten. Selanjutnya, isian tersebut mengunakan bahan lain seperti gula merah atau gula jawa yang telah dicairkan kemudian dicampurkan dengan parutan kelapa muda. Perpaduan antara gula jawa dengan parutan kelapa ini yang akan menghasilkan rasa manis gurih nikmat yang bisa membuat ketagihan.

Setelah selesai dengan isian tersebut, adonan tepung ketan yang sudah siap tadi dibentuk dan diisi dengan enten-enten. Langkah selanjutnya adalah meletakkan adonan tersebut di atas daun pisang yang telah dipotong dan dibersihkan. Biasanya dalam selembar daun pisang berisi sebanyak 5 sampai 8 butir Kipo yang disusun berjajar memanjang. Setelah semua adonan kue telah disusun di atas daun pisang, kemudian dipanggang di atas gerabah atau wajan yang berasal dari tanah liat selama kurang lebih 2 hingga 3 menit.

Kipo yang telah matang akan menghasilkan aroma yang benar-benar khas. Aroma tersebut tidak hanya berasal dari aroma bahan yang digunakan, namun juga dari proses memasaknya yang unik sehingga menambah aroma nikmat yang tidak ada pada jajanan lainnya.

Rasa manis gurih yang disajikan dalam setiap balutan kulit yang berasal dari tepung ketan akan menghasilkan tekstur yang kenyal dan legit ketika mengunyahnya.

Untuk mencicipi kenikmatan dari jajanan imut yang satu ini tidak perlu khawatir akan mengeluarkan uang banyak dalam dompet. Karena satu porsi Kipo yang berisi 5 sampai 8 butir bisa didapatkan dengan harga yang sangat terjangkau. Hanya perlu mengeluarkan uang sekitar Rp. 2.000 sampai Rp. 3.000 saja kalian sudah dapat menikmatinya.

Sayangnya kini, Kipo telah menjadi salah satu dari banyaknya makanan khas Yogyakarta yang sudah mulai langka. Banyak orang pasti akan kesulitan untuk menemukan makanan khas yang satu ini.

Jika ingin menjumpai jajanan ini, kalian bisa mengunjungi daerah Kotagede tepatnya berada di Jalan Mondorakan nomor 27 (Kipo Bu Djito) yang masih bertahan menjajakan jajanan Kipo ini sejak puluhan tahun lamanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun