Dalam tulisan Nik Hasan Suhaimi, Nik Abd. Rahman, dkk. yang berjudul Enrique Malaka@ Panglima Awang sebagai Magellan Melayu (2009) menuturkan  bahwa nama Enrique Malaka dulunya adalah Panglima Awang. Pada tahun 1511 Ia sudah terlibat dalam peperangan untuk membebaskan Malaka dari serangan Portugis yang kala itu dipimpin oleh Alfonso de Albuquerque, namun sayangnya Ia tertangkap ketika sedang melakukan penyerangan di atas kapal Portugis yang sedang berlabuh. Dari sinilah Panglima Awang diganti namanya menjadi Enrique, dan perubahan statusnya dari tahanan menjadi seorang budak. Ia menghamba pada Ferdinand Magellan, mengikuti jejak langkah Magellan dari Portugis menuju Spanyol sampai akhir hidup Magellan di Filipina.
Hubungan Magellan dengan Enrique sangatlah erat, mereka saling membantu dan saling percaya satu sama lain. Enrique mempunyai kulit asli Nusantara, yakni lebih gelap dari orang Eropa. Sehingga terkadang, Enrique mendapat Julukan Henry the Black. Nama Henry merupakan nama ganti Enrique setelahnya melakukan pembaptisan ke agama Kristen.
Dalam pelayaran panjang ini, Enrique berperan sebagai penerjemah bahasa Melayu bagi awak ekspedisi Magellan memasuki kawasan Asia Tenggara. Karena Enrique sudah fasih berbahasa Spanyol dan Portugis. Perlu diketahui kalau pada era penjelajahan samudra, bahasa Melayu dikenal sebagai lingua franca atau bahasa yang digunakan dalam komunikasi perdagangan rempah di Asia Tenggara.
Helmy Yahya dan Reinhard R. Tawas dalam Pengeliling Bumi Pertama Adalah Orang Indonesia Enrique Maluku (2014) menerangkan bahwa Magellan telah membuat wasiat terkait Enrique, sekiranya Ia (Magellan) meninggal, maka status Enrique sebagai budak harus dibebaskan atau dimerdekakan. Naasnya, para pelaut yang ikut dalam ekspedisi ke Maluku enggan menuruti wasiat tersebut, misalnya Elcano. Elcano merupakan  kapten kapal yang dekat dengan Magellan namuntidak senang akan kehadiran Enrique Maluku, dan itu membuat Enrique amat merasa kecewa. Enrique diduga menjadi korban konspirasi, dihapus namanaya dari ekspedisi hingga akhirnya Enrique melarikan diri dan sempat perlindungan Raja Homabon di Cebu, Filipina. Setelah itu, berita mengenai Enrique tidak terdengar lagi, diduga Ia kembali ke tempat asalnya, Malaka.
Dengan demikian, setelahnya Ferdinand Magellan berkontribusi dalam dunia pelayaran membuka jalan bagi para penjelajah lain untuk melanjutkan ekspedisi mencari negeri penghasil rempah, seperti Elcano yang melanjutkan perjalanan Magellan dari Filipina sampai ke Maluku. Disisi lain dengan meninggalnya Magellan, hilang pula peranan Enrique dalam pelayaran ke daerah Maluku.
- Sumber:
Fitzpatrick, Scott M & Callaghan, Richard. 2008.Magellan ' s Crossing of the Pacific : Magellan ' s Crossing of the Pacific. The Journal of Pacific History. 146-155.
Yahya, Helmi & Tawas, R. Reinhard. 2014. Pengeliling Bumi Pertama adalah Orang Indonesia. Jakarta: PT. Ufuk Publishing House.
 Bernados, dkk. 2016. When The World of Make Believe Becomes the World to Believe:Characterization, Legitimation, and Mythologization of Lapulapu Narratives. International Journal of Education and Research. 4(5), 78.
Amal, M. Adnan. 2007. Kepulauan Rempah-Rempah Perjalanan Sejarah Maluku Utara 1250-1950. Maluku: Gora Pustaka Indonesia.
Shuhaimi, dkk. 2009. Enrique Malaka@ Panglima Awang Sebagai Magellan Melayu. Sari: Journal of the Malay World and Civilisation.27(2), 171.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H