Mohon tunggu...
Azizah Herawati
Azizah Herawati Mohon Tunggu... Penulis - Penyuluh

Pembelajar yang 'sok tangguh'

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Cerdas di Tengah Krisis

6 Mei 2020   10:49 Diperbarui: 6 Mei 2020   11:10 736
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun kerempongan itu harus dibuang jauh-jauh di grup ini. Toh, selisih cuma sedikit dan barang sudah sampai di rumah. Apalagi karena kebanyakan kasepuhan dan biasa ikut ta'lim maka semua diniati ibadah. Sambil belanja, dapat pahala, tambah saudara. Untuk nyambung tresno tepatnya.

Tidak ada yang diciptakan Allah tanpa hikmah. Termasuk makhluk kecil bernama covid 19 ini. Krisis yang timbul sebagai dampak penularan virus ini justru memunculkan ide-ide cerdas, salah satunya dari emak-emak tadi. Tetap taat pemerintah untuk tinggal di rumah, tanpa meninggalkan kesempatan silaturahim dan berbagi rizki pada sesama. 

Nglarisi konco dan nyambung tresno. Sesuatu yang patut disyukuri di tengah kesyahduan Ramadlan nan suci. Satu lagi, grup emak-emak cerdas ini juga mengajarkan tentang tepo seliro sesama bakuler, sebutan bagi pelapak. Dari mana? Dari ketegasan admin. 

Admin akan menegur bakuler yang menawarkan barang yang sama dan sudah ditawarkan lebih dahulu oleh bakuler yang lain. Namun tetap mempersilahkan para bakuler menawarkan barangnya di status pribadinya. Sebuah upaya mong tinemong sesama bakuler, saling menghargai, tanpa ada yang merasa dirugikan.

Saya yakin ada komunitas lain yang senada dan sudah melakukan hal yang sama. Karena sayapun bergabung di sana. Namun, ada beberapa catatan penting yang saya garis bawahi dan diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi yang lain dari terbentuknya komunitas ini.  Pertama, adanya prinsip ta'awun, tolong-menolong sesama teman.

Kedua, adanya prinsip tafadlul, mengutamakan membeli dagangan teman. Ketiga, adanya prinsip ta'abud, belanja diniati ibadah baik kepada Allah maupun kepada sesama manusia (hablun minallah wa hablun minannas). Keempat, adanya prinsip tasamuh, tanggang rasa, tepo seliro sesama pedagang.

Mari kita hadapi pandemi covid 19 ini dengan  tetap berbagi semangat, menabur manfaat. Bekerja keras dan berpikir cerdas. Kita gapai keberkahan Ramadlan dengan meningkatkan kepedulian kepada sesama. Jangan pernah berhenti melantunkan doa dan harapan agar badai segera berlalu. 

Karena sebagai insan beriman, kita meyakini bahwa tidak ada satupun yang dicipta-Nya dengan sia-sia "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka". Amin.

dokpri
dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun