Mohon tunggu...
Azizah Fauziah Arief
Azizah Fauziah Arief Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Nasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Ilmu Komunikasi - Public Relations

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Toleransi dan Kebersamaan Membangun Bangsa: Bagaimana Toleransi Memberikan Manfaat dalam Kehidupan Bermasyarakat

13 Mei 2022   02:15 Diperbarui: 13 Mei 2022   02:23 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peta Data Toleransi Antar Ras (Sumber gambar: twitter.com/WVS_Survey)

Nama: Azizah Fauziah Arief

NPM: 203516516266

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Program Studi Ilmu Komunikasi

Universitas Nasional

Kata 'toleransi' sudah tidak asing kita dengar dalam kehidupan sehari-hari. Umumnya, toleransi dikaitkan dengan rasa aman dan nyaman dalam bermasyarakat. Tetapi, bagaimana sebenarnya toleransi memberikan keuntungan bagi kehidupan masyarakat?

Menurut Max Isaac Dimont, seorang sejarawan Amerika, toleransi berarti sikap untuk saling menghargai, melalui pengertian dengan tujuan untuk kedamaian.

Pernyataan Max Dimont ini seolah menyatakan bahwa toleransi merupakan akar dari kedamaian.

Sedangkan menurut Djohan Effendi, toleransi memiliki makna yang luas. Menurutnya, toleransi merupakan sikap atau perilaku seseorang yang menghargai berbagai macam perbedaan. Dengan demikian, jika seseorang menghargai perbedaan orang lain yang berbeda fisik maupun psikis, sudah bisa disebut dengan wujud dari toleransi.

Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan manusia lain untuk bertahan hidup, maka dari itu kita bermasyarakat. Dalam bermasyarakat, tentunya kita tidak dapat menentukan sifat, sikap, fisik maupun psikis seseorang, maka diperlukan adanya toleransi seperti yang disebut oleh Djohan Effendi dan Max Dimont, dimana toleransi menjadi akar dari kedamaian.

Beberapa jenis toleransi yang sering kita temui mencakup toleransi antar ras, suku, agama, budaya, juga pandangan politik. Toleransi harus diterapkan dimana saja, dalam pergaulan, media sosial, bahkan dalam lingkungan keluarga.

Dilansir dari laman Twitter Word Values Survey (twitter.com/@WVS_Survey), berikut peta toleransi ras dunia tahun 2020.

(Daerah dengan warna biru menggambarkan negara dengan toleransi lebih tinggi)

Jika dilihat dari peta diatas, Indonesia termasuk dalam negara yang memiliki tingkat toleransi yang baik. Dapat dilihat juga pada peta diatas bahwa negara-negara maju seperti Kanada, Amerika Serikat, Finlandia dan Australia memiliki toleransi terhadap ras yang tinggi, ditunjukkan dengan warna biru pekat.

Jadi, bagaimana sebenarnya toleransi memberikan manfaat dalam kehidupan bermasyarakat?

Toleransi merupakan akar perdamaian.

Kehidupan berbangsa dan bernegara yang ideal tentunya mencakup adanya perdamaian. Jika membahas dari sudut pandang negara Indonesia yang masyarakatnya terdiri dari berbagai macam  latar belakang, tentunya toleransi harus dijunjung demi perdamaian dalam kehidupan masyarakatnya.

Adanya perdamaian menjamin rasa aman, nyaman tentram dalam kehidupan masyarakat, menghindari munculnya konflik karena perbedaan dan juga perpecahan dalam masyarakat. 

Hal ini kemudian menuju kepada kehidupan masyarakat yang berjalan dengan lancar. Pada akhirnya, hal ini dapat berpengaruh pada banyak aspek kehidupan bermasyarakat---seperti dalam aspek budaya, norma, politik dan agama.

Dengan demikian, kita perlu menjunjung tinggi toleransi. Kita dapat menerapkan toleransi mulai dari lingkungan terkecil terlebih dulu, yaitu di lingkungan keluarga. 

Contohnya, dengan menghargai pendapat anggota keluarga ketika sedang berdiskusi, tidak memaksakan pendapat dan saling membantu jika anggota keluarga kita membutuhkan bantuan. Hal tersebut dapat menumbuhkan rasa toleransi sehingga bisa diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat kelak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun