Kalau tak sembayang apa gunanya
Untuk pemula seperti siswa SD atau MI, membuat pantun memang sulit. Dibutuhkan kreativitas untuk mencapai kompetensi ini. Maka setelah siswa mengetahui ciri-ciri dan jenis-jenis pantun, guru memberikan contoh-contoh pantun secukup mungkin hingga siswa mampu memahaminya. Kemudian siswa dibimbing untuk dapat membuat pantun, yaitu dengan melengkapi pantun yang rumpang dengan pilihan yang ada. Jika siswa telah dapat menyesuaikan pantun yang rumpang dengan pilihan yang ada, selanjutnya siswa diberi tugas untuk membuat pantun. Setelah itu hasil pantun yang telah dibuat dibacakan sesuai dengan lafal dan intonasi yang tepat.
Penulis : Riska Nur Azizah           Â
DAFTAR PUSTAKA
Lestari, Rika. 2006. RingkasandanPembahasanSoalBahasa Indonesia SMP. Jakarta: Puspa Swara
Kelas Indonesia (diunduh tanggal 01/05/2016 pukul 08.37 WIB)
Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Standar Kompetensi Mata PelajaranBahasa Indonesia SD & MI. Jakarta: Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas (PDF diunduh pada 31/03/2016 pukul 14.05 WIB)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H