Mohon tunggu...
Azizah DwiPutri
Azizah DwiPutri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswa yang memiliki hobi membaca dan mempunyai ketertarikan mengenai wisata

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Melihat Keseruan Petualangan Kelompok Reak Dogdog PMM 4 di Tahura Djuanda Kota Bandung

22 Februari 2024   16:25 Diperbarui: 22 Februari 2024   16:29 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika melihat judul diatas, apa yang teman-teman pikirkan? Reak Dogdog, PMM 4 atau Tahura Bandung? Hmm menarik bukan.... ayo kita bahas satu persatu!!! Sebelum kita membahas lebih jauh ada baiknya aku kenalin diri aku dulu hehee. Haiii semua perkenalkan aku Azizah Dwi Putri mahasiswa prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar dari Universitas Bengkulu. 

Dari Universitas Bengkulu kok judulnya di Bandung sih? Nah, teman-teman jadi sekarang aku sedang mengikuti salah satu program dari Kampus Merdeka yaitu Pertukaran Mahasiswa Merdeka 4 atau lebih sering dikenal dengan PMM 4 di salah satu Universitas terbaik di Indonesia yaitu Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). 

Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) merupakan sebuah program mobilitas mahasiswa selama satu semester untuk mendapatkan pengalaman belajar di perguruan tinggi di Indonesia sekaligus memperkuat persatuan dalam keberagaman.

Pada program PMM ada satu mata kuliah yang sangat dinantikan seluruh mahasiswa, yaitu Modul Nusantara. Modul Nusantara adalah rangkaian kegiatan yang berfokus untuk menciptakan pemahaman komprehensif tentang kebinekaan, inspirasi, refleksi, dan kontribusi sosial yang didesain melalui pembimbingan berurutan dan berulang. 

Dalam pelaksanaan Modul Nusantara sendiri, mahasiswa di PT penerima akan dibagikan kelompok dimana setiap kelompok akan terdiri dari mahasiswa yang berbeda Universitas. Disini aku bertemu dengan teman dari berbagai universitas dan suku dalam kelompok Reak Dogdog. Reak Dogdog sendiri merupakan salah satu seni pertunjukan yang memadukan antara musik Sunda dengan tari-tarian.

Kelompok Reak
Kelompok Reak

Kegiatan pertama Modul Nusantara kelompok Reak Dogdog adalah berkunjung Taman Hutan Raya Djuanda Bandung.  Tahura adalah salah satu destinasi wisata yang menyuguhkan keindahan alam yang masih asri dan terjaga. Lokasinya berada di sebelah utara Kota Bandung. Tempat pertama yang kami jelajahi di Tahura Djuanda Bandung adalah Goa Jepang. 

Hal yang dirasakan pada saat memasuki lorong Goa Jepang yaitu tidak adanya penerangan sama sekali sehingga kami harus menggunakan senter untuk menerangi perjalanan kami di Goa Jepang tersebut. Disana kami dapat melihat dengan jelas bagaimana bentuk peninggalan pada masa pendudukan Jepang. 

Tidak cukup disana, perjalanan kami lanjutkan ke Goa Belanda. Pada saat perjalanan ke Goa Belanda teman-teman akan menemui banyak monyet yang hidup dengan bebas di Tahura Djuanda Bandung. Eitss, tapi kalau teman-teman melewati jalan tersebut dan membawa kantong kresek teman-teman harus waspada terhadap kawanan monyet tersebut karena monyet-monyet tersebut bisa saja mengambil secara paksa barang yang dibawa.

Kelompok Reak
Kelompok Reak

            Berbeda dengan Goa Jepang, Goa Belanda di Tahura Djuanda Bandung memiliki ukuran lebih besar. Goa Belanda mengantarkan irigasi Ci Kapundung ke kolam penenang Dago Pakar. Goa Belanda memiliki panjang kurang lebih 144 meter, lebar 1,8 meter horizontal dan tegak lurus. 

Goa ini diperkirakan dibangun pada tahun 1912 dan beroperasi pada tahun 1923. Pada saat menelusuri Goa Belanda kami masuk ke beberapa lorong yang sangat kecil dan sepertinya itu adalah kamar penghuni di Goa tersebut. Setelah menyelesaikan penelusuran di Goa Belanda, kami melanjutkan perjalanan ke Penangkaran Rusa. Disana kami dapat melihat Rusa secara kangsung dan memberikan makan Rusa-rusa tersebut dengan wortel yang dijual didekat penangkaran rusa.

Kelompok Reak
Kelompok Reak

            Merasa belum puas kami pun memilih untuk terus melanjutkan perjalanan ke Batu Batik dengan sisa tenaga yang kami miliki . Tidak disangka ternyata jalan menuju ke Batu Batik harus melewati tangga yang cukup curam dan tinggi, sehingga jika ingin turun kebawah teman-teman harus tetap berhati-hati. 

Memang usaha tidak akan mengkhianati hasil, setelah kami turun tangga yang curam tersebut kami dapat melihat Batu Batik yang berada tepat di area pinggir Sungai. Dan yang lebih beruntungnya pada saat kesana air Sungai sedang surut, sehingga kamipun dapat melihat secara langsung Batu Batik yang ada di Tahura Djuanda Bandung. Batu Batik pun menjadi tempat terakhir kami dalam perjalanan kami, setelah menyelesaikan perjalanan ke Batu Batik kami pun memutuskan untuk  kembali ke tempat awal kami datang.

Reporter : Azizah Dwi Putri

Editor : Salsa Solli Nafsika, M.Pd.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun