Mohon tunggu...
Bee Qolbi
Bee Qolbi Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Universitas Negeri Malang dan santri PPTQ Nurul Furqon

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Analisis Novel Salah Asuhan

15 Februari 2017   22:17 Diperbarui: 15 Februari 2017   23:18 10427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lalu, bertanyalah ia, “Jadi, jika dikupas kulit nampak isi, sebenarnya aku sudah tergadai kepada Engku Sutan Batuah? Dan utangku kepadanya, ‘utang uang’ dan ‘utang budi’, hanya langsai, bila kupulangi Rapiah? Berbahaya benar perniagaan yang ibu lakukan itu” (salah asuhan 63)

Dari uraian tersebut, maka disimpulkan bahwa novel ini adalah salah satu karya sastra yang masuk dalam kategori postkolonial, yaitu karya sastra yang dipengaruhi oleh memuat budaya-budaya kolonial di Negara bekas jajahan, seperti Indonesia. Penulis dapat dengan mudah menceritakan kehidupan dan kebudayaan orang melayu karena ia berasal dari Sumatera Barat. Pelukisan karakter tokoh Hanafi dan gaya hidup barat dipengaruhi oleh pengalaman penulis yang juga pernah bekerja sebagai klerk di Departemen Onderwijs en Eredienst.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun