5. Indera pengecap, bisa didefinisikan sebagai lidah atau indera pengecap yang berhubungan dengan reseptor kimia. Organ ini tersusun dari otot yang dapat merasakan berbagai macam rasa seperti asin, manis, asam dan pahit. Lidah bisa disebut juga sebagai kumpulan otot pada lantai mulut yang berfungsi sebagai alat pengunyah dan penelan. Selain itu, lidah juga berfungsi sebagai alat pembantu bicara dan membantu proses pencernaan.
Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi sensasi yaitu:
1. Kekuatan sinyal
2. Tugas dan pekerjaan
3. Harapan individuÂ
4. Konsekuensi berupa penghargaan atau hukuman
5. Norma atau ukuran yang diberikan pada individu
     Penjelasan tentang atensi yaitu sebagai berikut:
Atensi merupakan cara-cara kita secara aktif memproses sejumlah informasi yang terbatas dari sejumlah besar informasi yang disediakan oleh Indra, memori yang tersimpan, dan oleh proses-proses kognitif kita yang lain. Atensi ini mencakup proses-proses sadar maupun bawah sadar. Proses sadar relatif lebih mudah dipelajari, sementara proses bawah sadar lebih sulit karena tidak disadari oleh individu. Kesadaran mencakup perasaan tentang apa yang disadari maupun isinya, yang darinya bisa kita gunakan untuk memfokuskan atensi. Oleh karena itu atensi dan kesadaran membentuk dua sistem operasi yang kesanya tumpang tindih. Namun, demikian keuntungan yang diperoleh dari atensi akan semakin besar kalau kita menjadikan proses-prosesnya disadari. Atensi yang disadari mengandung 3 tujuan bagi kognisi, yaitu:
1. Atensi dapat membantu pemonitoran oleh interaksi kita di lingkungan. Melalui pemonitoran kita mempertahankan kesadaran tentang seberapa baiknya kita beradaptasi dengan lingkungan kita. Contoh, saat kita berada dalam kelas kita memiliki kemampuan untuk bertahan duduk dan berperilaku berbeda seperti saat kita sedang di tengah pesta. Hal itu terjadi karena kita memberi atensi pada situasi dan interaksi kita di tengah lingkungan.
2. Atensi untuk membantu kita mengaitkan masa lalu (memori) dan masa kini (penerapan), memberikan kita pemahaman tentang kontinuitas pengalaman. Contoh, saat menonton serial sinetron di tv, seseorang mampu mengaitkan cerita dari episode baru yang sedang ia tonton dengan episode sebelumnya karena ia memberi atensi terhadap sinetron tersebut.