Mohon tunggu...
Aziza Ayu Hikmawati
Aziza Ayu Hikmawati Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa th.2020/2021 PIAUD
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Psikologi Kognitif tentang Sensasi, Atensi, dan Persepsi

10 Oktober 2020   20:55 Diperbarui: 10 Oktober 2020   20:58 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Psikologi kognitif. Sumber gambar: observacom.org

       Psikologi kognitif ini mencakup tentang sensasi, atensi, dan persepsi dimana penjelasan tentang sensasi yaitu sebagai berikut: 

Sensasi, itu bisa didefinisikan sebagai proses penerimaan dan pengelolaan informasi dalam diri individu yang dimulai dari proses penerimaan informasi yang paling awal, sebelum kita mempersepsikannya. 

Jenis-jenis sensasi ini antara lain:

Sensasi atau alat indera, merupakan organ untuk menerima jenis rangsangan tertentu. Terdapat 5 alat indera dalam diri kita yakni indera penglihatan, pendengaran, peraba, pengecap, dan pembau. Dan penjelasan tentang indera penglihatan, indera pendengaran, indera peraba, indera penciuman, dan indera pengecap meliputi sebagai berikut:

1. Indera penglihatan, bisa didefinisikan sebagai organ yang mendeteksi cahaya. Dalam proses penglihatan, kita harus membutuhkan cahaya dalam mewujudkan hasil penglihatan. Dalam menyerap informasi melalui mata, setidaknya ada beberapa jenis warna yaitu: warna primer seperti merah, hijau, dan biru. Kemudiam, warna sekunder yaitu gabungan dari warna primer seperti kuning cyan dan magenta. Ada pula warna tersier yaitu gabungan dari kedua warna primer dan sekunder seperti orange, ungu, dan lainya.

2. Indera pendengaran, dapat didefinisikan sebagai alat pendengar dan alat keseimbangan. Terdiri dari 3 bagian yakni telinga luar, tengah dan rongga bagian dalam. Suara yang didengarkan oleh telinga adalah gelombang mekanis dari osilasi tekanan yang dialirkan melalui gas, padat, dan cair yang terdiri dari frekuensi kisaran pendengaran dan tingkatan yang cukup kuat untuk didengarkan.

3. Indera peraba, dapat didefinisikan sebagai bagian kulit yang paling peka adalah ujung jari dan bibir. Kulit terdiri dari dua lapisan yaitu lapisan epidermis dan dermis. Rangsangan peraba kulit adalah tekanan, suhu, sakit atau nyeri dan gerakan. Kulit memiliki ujung-ujung syaraf sensorik yang menjadi reseptor khusus untuk sentuhan, tekanan, temperatur, dan rasa sakit. Kulit itu sendiri memiliki 3 fungsi yaitu:

- monoreseptor yakni berhubungan dengan indera peraba adanya tekanan gerakan dan kinestasi.

- thermoreseptor atau bawah kulit berhubungan dengan saraf pendeteksi panas dan dingin

- komoreseptor yakni berhubungan dengan jenis rasa asam, basa, dan garam.

4. Indera penciuman, dapat didefinisikan sebagai hidung yang berfungsi untuk menanggapi rangsangan berbentuk bau atau gas. Pada rongga hidung terdapat serabut saraf pembau yang mempunyai sel-sel pembau dimana sel-sel ini dilengkapi dengan rambut halus diujungnya dengan selaput untuk membuat hidung lembab. Setidaknya ada 6 bau utama yang mudah diterima oleh hidung yaitu: bau cengkeh, vanili, jeruk, sereh, dan telur yang sudah busuk.

5. Indera pengecap, bisa didefinisikan sebagai lidah atau indera pengecap yang berhubungan dengan reseptor kimia. Organ ini tersusun dari otot yang dapat merasakan berbagai macam rasa seperti asin, manis, asam dan pahit. Lidah bisa disebut juga sebagai kumpulan otot pada lantai mulut yang berfungsi sebagai alat pengunyah dan penelan. Selain itu, lidah juga berfungsi sebagai alat pembantu bicara dan membantu proses pencernaan.

Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi sensasi yaitu:

1. Kekuatan sinyal

2. Tugas dan pekerjaan

3. Harapan individu 

4. Konsekuensi berupa penghargaan atau hukuman

5. Norma atau ukuran yang diberikan pada individu

          Penjelasan tentang atensi yaitu sebagai berikut:

Atensi merupakan cara-cara kita secara aktif memproses sejumlah informasi yang terbatas dari sejumlah besar informasi yang disediakan oleh Indra, memori yang tersimpan, dan oleh proses-proses kognitif kita yang lain. Atensi ini mencakup proses-proses sadar maupun bawah sadar. Proses sadar relatif lebih mudah dipelajari, sementara proses bawah sadar lebih sulit karena tidak disadari oleh individu. Kesadaran mencakup perasaan tentang apa yang disadari maupun isinya, yang darinya bisa kita gunakan untuk memfokuskan atensi. Oleh karena itu atensi dan kesadaran membentuk dua sistem operasi yang kesanya tumpang tindih. Namun, demikian keuntungan yang diperoleh dari atensi akan semakin besar kalau kita menjadikan proses-prosesnya disadari. Atensi yang disadari mengandung 3 tujuan bagi kognisi, yaitu:

1. Atensi dapat membantu pemonitoran oleh interaksi kita di lingkungan. Melalui pemonitoran kita mempertahankan kesadaran tentang seberapa baiknya kita beradaptasi dengan lingkungan kita. Contoh, saat kita berada dalam kelas kita memiliki kemampuan untuk bertahan duduk dan berperilaku berbeda seperti saat kita sedang di tengah pesta. Hal itu terjadi karena kita memberi atensi pada situasi dan interaksi kita di tengah lingkungan.

2. Atensi untuk membantu kita mengaitkan masa lalu (memori) dan masa kini (penerapan), memberikan kita pemahaman tentang kontinuitas pengalaman. Contoh, saat menonton serial sinetron di tv, seseorang mampu mengaitkan cerita dari episode baru yang sedang ia tonton dengan episode sebelumnya karena ia memberi atensi terhadap sinetron tersebut.

3. Atensi ini membantu kita untuk mengontrol dan merencanakan tindakan-tindakan ke depan. Kita dapat melakukanya berdasarkan informasi yang kita peroleh dari pemonitoran dan pengaitan memori masa lalu dan penerapan masa kini. Contoh: kita mampu melakukan tugas yang diberikan oleh atasan kita. 

        Penjelasan tentang persepsi yaitu sebagai berikut:

Persepsi, adalah suatu proses penggunaan pengetahuan yang telah dimiliki ( yang disimpan di dalam ingatan) untuk mendeteksi atau memperoleh dan menginterprestasi stimulus ( rangsangan) yang diterima oleh alat indera seperti: mata, telinga, dan hidung. Secara singkat dapat kita simpulkan bahwa persepsi itu suatu proses yang menginterprestasi atau menafsirkan informasi yang diperoleh melalui sistem indera manusia. Persepsi itu menyangkut dua proses yaitu bottom-up atau data driven processing

 ( aspek stimulus), dan top-down atau conceptually driven processing ( aspek pengetahuan seseorang). Hasil persepsi seseorang itu mengenai sesuatu obyek disamping itu dipengaruhi oleh penampilan obyek itu sendiri. Juga pengetahuan seseorang mengenai obyek itu sendiri . Dan ada 3 aspek dalam persepsi yang dianggap sangat relevan dengan kognisi manusia, yaitu pencatatan indera, pengenalan pola, dan perhatian.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun