Mohon tunggu...
azis kumar
azis kumar Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tokoh Jabariyah, Jahm bin Safwan

26 September 2018   13:23 Diperbarui: 26 September 2018   13:30 2963
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jahm adalah propagator besar pertama dari createdness dari Qur'an. Dia percaya bahwa Firman Allah diciptakan, karena semua atribut yang dianggap berasal dari Allah dan yang bersama oleh penciptaan diciptakan juga. Tidak ada sharing dalam nama atau atribut, menurut Jahm, karena itu akan memerlukan asimilasi (al-tashbh). Karena itu ia menolak setiap dan setiap atribut yang disebutkan dalam kitab suci, karena takut antropomorfisme. Satu-satunya atribut ia menerima dan dijelaskan Allah dengan dua: menciptakan dan kekuasaan. Dia percaya bahwa menciptakan adalah satu-satunya atribut yang dimiliki dengan benar untuk Allah dan kekuasaan terlalu; semua kekuatan menyaksikan antara makhluk adalah kiasan mereka, tidak secara harfiah. Keyakinan terakhir membawanya ke doktrin fatalisme, yang disebut al-Jabr (keharusan) untuk yang mereka disebut al-Mujbira. Dia mendasarkan theologinya pada sebuah pemikiran filsafat dipinjam dari non-Arab khususnya, para filsuf Yunani awal.

*Warisan

Doktrin-doktrin Jahm tentang Tuhan dan sifat-Nya menemukan banyak kesesuaian dengan Mu'tazilah, yang diberi nama Jahmites oleh musuh-musuh mereka. Mu'tazilah dikenal karena keyakinan mereka bahwa Qur'an dibuat, sebuah prinsip yang juga ditiru Jahm. Mereka juga dikenal sebagai atribut mendustakan Allah bertentangan dengan pemahaman Asy'ariyah dan lain-lain.

*Kritik

Jahm bin Safwan sangat dikritik dan dinyatakan kafir oleh kaum Muslim ortodoks. Awal, banyak ulama hadis menulis sanggahan dari doktrin Jahm bin Safwan, khususnya Ahmad bin Hanbal, al-Bukhari, dan al-Darimi Yang terakhir juga. menulis bantahan besar dari Jahmite terkemuka dengan nama Bishr bin Ghiyt al-Marisi dimana dia menyatakan dia kafir (kafir).

Suatu hari, Jahm bin Shafwn, pendiri (sekte sesat) Jahmiyah, sedang berceramah di khayalak menjelaskan madzhab nya yang rusak, yaitu "PENGINGKARAN SIFAT BAGI ALLAH". Kemudian datang seorang Arab Badui dan orang-orang ketika itu sedang berkumpul mendengarkan Jahm. Si Arab Badui ini turut mendengarkan ucapan si Jahm lalu dia mengingkari apa yang disampaikan Jahm dengan fithrah-nya yang masih lurus.

Si Arab Badui tersebut lalu menyenandungkan sebuah syair

# Ketahuilah, sungguh si Jahm telah kafir dengan kekafiran yang nyata

# Dan siapa saja yang pernah berpendapat dengan pendapat si Jahm juga kafir

# Sungguh, si Jahm telah gila tatkala menyebut tuhannya

# Yang Maha Mendengar Lagi Maha Melihat namun tidak meiliki pendengaran dan penglihatan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun