Mohon tunggu...
azifah faza
azifah faza Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

Nama saya Azifah Faza mempunyai hobi menyanyi dan menggambar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Karakteristik Komunikasi antar Pribadi

16 Januari 2024   00:26 Diperbarui: 16 Januari 2024   21:25 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nama: Azifah Faza Aghnia

NIM: 23010400094

Dosen Pengampu: Dr. Nani Muksin, S.Sos, M.Si 

Prodi: Ilmu Komunikasi 

Universitas Muhammadiyah Jakarta 

Abstrak

Artikel ini membahas tentang komunikasi antarpribadi, yang merupakan pertukaran pesan dalam situasi tatap muka antara dua orang atau lebih. Pendekatan kualitatif digunakan dalam penelitian ini untuk memahami proses komunikasi antarpribadi dalam konteks lokal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi antarpribadi melibatkan hanya beberapa orang yang memiliki kedekatan fisik, menggunakan saluran indrawi, dan memberikan umpan balik seketika. Dalam analisis, pendekatan kontekstual dan perkembangan digunakan untuk memahami dimensi relasi di antara orang-orang yang berkomunikasi. Selain itu, karakteristik komunikasi antarpribadi menurut Judi C. Pearson mencakup dimulainya komunikasi dengan diri pribadi, sifat transaksional, keterlibatan aspek hubungan, kedekatan fisik, saling ketergantungan, dan ketidakbisaan untuk diubah atau diulang. Dengan demikian, komunikasi antarpribadi menjadi kunci penting dalam membentuk relasi yang memengaruhi aspek-aspek kehidupan individu.

Kata Kunci: Komunikasi, Antarpribadi, Karakteristik

Abstract

This article discusses interpersonal communication, which involves the exchange of messages in face-to-face situations between two or more individuals. A qualitative approach is employed in this research to understand the process of interpersonal communication in a local context. The research findings indicate that interpersonal communication involves only a few individuals who are physically close, utilize sensory channels, and provide immediate feedback. In the analysis, contextual and developmental approaches are used to comprehend the relational dimensions among communicators. Furthermore, the characteristics of interpersonal communication according to Judi C. Pearson include the initiation of communication with self, transactional nature, involvement of relational aspects, physical proximity, mutual dependence, and the inability to be altered or repeated. Thus, interpersonal communication becomes a crucial key in forming relationships that influence various aspects of individual life.

Keywords: Communication, Interpersonal, Characteristics

PENDAHULUAN

Kata komunikasi, biasanya identik dengan kegiatan komunikasi massa. Begitu kata komunikasi diucapkan atau terdengar, biasanya terbayang dalam benak kita kegiatan komunikasi massa. Dalam kehidupan sehari-hari, minat dan perhatian orang terhadap kegiatan komunikasi massa memang sungguh besar. Kita bisa melihatnya dari kegiatan kursus menulis artikel, latihan menjadi presenter televisi, kursus menjadi penyiar radio atau latihan jurnalistik di berbagai kampus. Ini bisa menunjukkan betapa banyak orang yang sesungguhnya ingin terlibat dalam kegiatan komunikasi massa. Bukan hanya menjadi komunikan atau konsumen media saja, melainkan ingin juga menjadi komunikator dalam komunikasi massa.

Padahal ada satu kegiatan komunikasi lain yang juga penting dalam menjaga kehidupan bersama kita, yakni Komunikasi Antarpribadi (KAP). Inilah kegiatan komunikasi yang penting yang membuat kita masih menjaga hubungan antarpribadi atau relasi antarpersonal dengan sesama. Kemampuan menjalin komunikasi antarpribadi merupakan salah satu kompetensi penting yang harus kita kuasai baik untuk menjaga relasi sosial kita maupun relasi fungsional. Kita bisa sekedar berbasa-basi untuk bertegur sapa, kita juga bisa meyakinkan pelanggan yang menyampaikan keluhannya secara personal, sebagai wujud kegiatan KAP kita.

Tentu saja agar kita bisa memahami apa arti Komunikasi Antarpribadi ini dengan baik pertamanya kita mesti belajar pengertian dan definisi Komunikasi Antarpribadi tersebut. Kemudian mendalami karakteristik dari Komunikasi Antarpribadi. Oleh karena itu, pada artikel kali ini kita akan mempelajari pengertian dan definisi KAP. Selanjutnya, kita akan mempelajari karakteristik komunikasi antarpribadi

KAJIAN TEORI

Komunikasi antar pribadi adalah komunikasi yang berlangsung dalam situasi tatap muka antara dua orang atau lebih, baik secara terorganisasi maupun pada kerumunan orang (Wiryanto, 2004).

Menurut Devito (1989), komunikasi interpersonal adalah penyampaian pesan oleh satu orang dan penerimaan pesan oleh orang lain atau sekelompok kecil orang, dengan berbagai dampaknya dan dengan peluang untuk memberikan umpan balik segera (Effendy,2003, p. 30).

Komunikasi interpersonal adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal atau nonverbal. Komunikasi interpersonal ini adalah komunikasi yang hanya dua orang, seperti suami istri, dua sejawat, dua sahabat dekat, guru-murid dan sebagainya (Mulyana, 2005 p. 73).

METODE PENELITIAN

Pendekatan yang digunakan adalah melalui metode kualitatif yaitu sumber dari deskripsi yang luas dan berlandasan kukuh, serta membuat penjelasan tentang proses-proses yang terjadi dalam lingkup setempat, Miles dan Humberman dalam (silalahi 2012: 284). Dengan data kualitatif kita dapat mengikut dan memahami alur peristiwa secara kronologis, menilai sebab-akibat dalam lingkup pikiran orang-orang setempat dan memperoleh penjelasan yang banyak dan bermanfaat.

HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

Komunikasi antarpribadi berlangsung dengan melibatkan hanya beberapa orang, dan orang-orang tersebut memiliki kedekatan (proximity) secara fisik, menggunakan berbagai saluran indrawi, dan umpan baliknya seketika. Pandangan dengan pendekatan kontekstual ini tak memperhitungkan dimensi relasi di antara orang-orang yang terlibat dalam komunikasi tersebut. Sedangkan pendekatan perkembangan, memandang relasi dengan sesama manusia itu berbeda-beda. Meski manusia melakukan kontak dan komunikasi, namun di dalamnya ada derajat relasi yang berbeda.

Pada perspektif proses, komunikasi antarpribadi dipandang sebagai proses pertukaran makna di antara orang-orang yang berkomunikasi. Dengan demikian, pada kegiatan komunikasi antarpribadi ini berlangsung proses dalam bentuk interaksi dan interelasi yang mendorong terjadinya perubahan dan tindakan yang terus-menerus. Di samping itu, juga terjadi pertukaran pesan dan maka yang berlangsung selama proses komunikasi berjalan dan dalam pesan tersebut tentunya terkandung makna yang membuat komunikasi tadi memungkinkan terjadinya kesamaan pemahaman.

Kita bisa mempertajam perspektif proses ini dengan melengkapi adanya tujuan dari proses tersebut. Kita tahu, setiap proses tidaklah berlangsung demi berjalannya proses tersebut belaka. Melainkan ada tujuan yang hendak dicapai. Oleh karena itu, pencapaian tujuan menjadi sangat penting manakala kita melihat komunikasi antarpribadi ini sebagai sebuah proses.

A.Definisi Komunikasi Antarpribadi

Definisi komunikasi antarpribadi dibagi menjadi dua kata, yakni komunikasi dan antarpribadi. Komunikasi, secara sederhana bisa kita artikan, sebagai proses pertukaran pesan antara komunikator dan komunikan untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan antarpribadi dapat diartikan sebagai "berhubungan dengan atau melibatkan relasi personal atau sosial yang mengembangkan sistem-sistem ekspektasi bersama, pola-pola keterikatan emosional dan cara-cara penyesuaian sosial." Bila dipadukan, kedua kata itu dalam istilah komunikasi antarpribadi maka bisa diartikan sebagai proses pertukaran pesan antara komunikator dan komunikan untuk mengembangkan sistem ekspektasi bersama, pola-pola keterikatan secara emosional dan cara-cara penyesuaian sosial".

Roloff (dalam Berger & Chaffe, 1987:490) menyebut komunikasi antarpribadi sebagai produksi, transmisi, dan interpretasi simbol-simbol olehmitra-mitra yang berelasi. Sedangkan Baskin dan Aronoff (1980:4) menyebut komunikasi antarpribadi sebagai "pertukaran pesan di antara pribadi-pribadi yang bertujuan membangun kesamaan makna". Definisi Baskin dan Aronoff ini agak dekat dengan definisi Griffin (2003:52) yang menyatakan komunikasi antarpribadi sebagai "proses menciptakan makna bersama yang unik"

Ada juga yang menyatakan bahwa komunikasi antarpribadi itu merupakan satu bentuk komunikasi yang khusus yang terjadi manakala dua orang atau lebih berinteraksi secara simultan satu sama lain dan sama-sama saling mempengaruhi satu sama lain. Di sini yang ditekankan adalah adanya interaksi yang simultan dan saling mempengaruhi. Interaksi dan saling mempengaruhi tersebut tidak hanya dilakukan melalui kata-kata, tapi juga lewat pesan nonverbal seperti kontak mata, senyum, atau mimik wajah yang menyertai percakapan yang akrab di antara orang-orang yang terlibat dalam komunikasi antarpribadi itu.

B.Karakteristik Komunikasi Antarpribadi

Komunikasi pada dasarnya merupakan pertukaran pesan dan pesan yang mempengaruhi aspek-aspek kehidupan orang yang terlibat di dalam komunikasi tersebut. Salah satu aspek yang terpengaruh oleh komunikasi adalah relasi di antara sesama manusia. Seperti sudah kita ungkapkan sebelumnya, relasi inilah yang membedakan antara komunikasi antarpribadi dan komunikasi bukan antarpribadi. Meski sebenarnya, terkadang sulit juga untuk mengelompokkan secara pasti mana komunikasi yang antarpribadi dan mana yang bukan antarpribadi atau impersonal. Karena bisa saja, komunikasi tersebut dari sisi relasi berada di tengah-tengah antara komunikasi antarpribadi dan komunikasi yang impersonal.

Mengapa demikian? Karena meski komunikasi pada dasarnya merupakan pertukaran pesan, namun bukan hanya pesan saja yang disampaikan dan terlibat dalam komunikasi. Derajat keakraban, komitmen, kepercayaan, kejujuran, keterbukaan, penerimaan, dan empati emosional yang berbeda-beda dan berubah di dalam semua relasi juga terlibat dalam kegiatan komunikasi, khususnya komunikasi antarpribadi.

Pesan juga tidak hanya disampaikan melalui kata-kata, atau biasa dinamakan komunikasi verbal. Akan tetapi, juga disampaikan melalui secara nonverbal, seperti mimik wajah, gerak tangan atau sorot mata. Kita bisa memahami apa yang disampaikan lawan bicara kita bukan hanya dari katakata yang diucapkan, tapi juga dari cara mengatakan dan intonasinya. Katakata mengungkapkan apa pesan yang disampaikan, intonasi menunjukkan bagaimana pesan disampaikan.

Salah satu tujuan komunikasi manusia adalah untuk mencapai kesamaan makna. Pesan yang kita sampaikan bisa ditangkap dengan baik maknanya. Bila makna pesan yang disampaikan bisa diterima dengan baik, maka kemungkinan terjadinya perubahan sikap, pendapat dan perilaku pada lawan komunikasi menjadi makin besar. Kita tak mungkin mengharapkan terjadinya perubahan sikap dan pendapat bila makna pesan tersebut tidak diterima dengan baik oleh lawan komunikasi kita.

Judi C. Pearson (1983) "lnterpersonal communicotion" menyebutkan enam karakteristik dalam komunikasi antarpribadi.

1.Komunikasi antarpribadi dimulai dengan diri pribadi (self). Berbagai persepsi yang menyangkut pengamatan dan pemahaman berasal dari dalam diri kita sendiri. Artinya dibatasi oleh siapa diri kita dan bagaimana pengalaman kita.

2.Komunikasi antarapribadi bersifat transaksional. Pengertian ini mengacu pada terjadinya proses pertukaran pesan yang bermakna diantara mereka yang berinteraksi.

3.Kemunikasi antarpribadi mencakup aspek-aspek isi pesan dan kualitas hubungan, artinya dalam proses komunikasi antarpribadi tidak hanya menyangkut pertukaran isi pesan saja akan tetapi menyangkut sifat hubungan dalam arti siapa pasangan komunikasi kita dan bagaimana hubungan kita dengan pasangan tersebut.

4.Komunikasi antarpribadi mensyaratkan adanya kedekatan fisik di antara pihak-pihak yang berkomunikasi.

5.Komunikasi antarpribadi melibatkan pihak-pihak yang saling tergantung satu sama lainnya (interdependen) dalam proses komunikasi nya.

6.Komunikasi antarpribadi tidak dapat diubah maupun diulang. Dalam pengertian apabila kita salah dalam mengucapkan suatu pesan kepada pasangan komunikasi kita, mungkin kita dapat meminta maaf dan dapat diberi maaf, akan tetapi hal itu tidak dapat menghapus apa yang pernah kita ucapkan. Demikian pula kita tidak dapat mengulang suatu pernyataan dengan harapan untuk mendapatkan hasil yang sama, karena di dalam proses komunikasi antar manusia, hal ini akan sangat tergantung dari respon pasangan komunikasi kita.

KESIMPULAN & SARAN

Kemampuan menjalin komunikasi antarpribadi merupakan salah satu kompetensi penting yang harus kita kuasai baik untuk menjaga relasi sosial kita maupun relasi fungsional. Kita bisa sekedar berbasa-basi untuk bertegur sapa, kita juga bisa meyakinkan pelanggan yang menyampaikan keluhannya secara personal, sebagai wujud kegiatan Komunikasi Antarpribadi kita.

Kita bisa mempertajam perspektif proses ini dengan melengkapi adanya tujuan dari proses tersebut. Kita tahu, setiap proses tidaklah berlangsung demi berjalannya proses tersebut belaka. Melainkan ada tujuan yang hendak dicapai. Oleh karena itu, pencapaian tujuan menjadi sangat penting manakala kita melihat komunikasi antarpribadi ini sebagai sebuah proses.

Dengan demikian, komunikasi antarpribadi sebagai salah satu bentuk komunikasi manusia memegang peran besar dalam kehidupan manusia. Keutamaan komunikasi antarpribadi adalah kemampuannya dalam mengubah perilaku. Meski komunikasi antarpribadi juga bisa mengubah sikap dan pendapat lawan komunikasi. Dimensi lain dari komunikasi antarpribadi ini adalah suasana akrab dan saling mempengaruhi di antara pihak-pihak yang berkomunikasi.

DAFTAR PUSTAKA

Baskin, O. W. (1980). Interpersonal Communication in Organizations Santa Monica,. Cal.: Goodyear Publishing Company, Inc.

Griffin, E. (2003). A First Look at Communication Theory 7th ed. Boston: McGraw-Hill.

Iriantara, Y. (2014). Komunikasi Antarpribadi dalam Kehidupan Manusia.

Joseph, A. D. (1989). The Interpersonal Communication Book. Jakarta: Professional Book.

Mulyana, D. (2015). Ilmu komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Novianto, S. (2017). Komunikasi Antarpribadi Dalam Menciptakan Harmonisasi (suami dan istri). e-journal "acta diurna".

Roloff, M. E. (1987). "Communication of Conflict" dalam Berger. Charels R. & Chaffee.

Silalahi, U. (2012). Metode Penelitian Sosial. Bandung: Refika Aditama.

Steven, H. (1987). Handbook of Communication Science. Sage Publications.

Wiryanto. (2004). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. Grasindo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun