Salah satu tujuan komunikasi manusia adalah untuk mencapai kesamaan makna. Pesan yang kita sampaikan bisa ditangkap dengan baik maknanya. Bila makna pesan yang disampaikan bisa diterima dengan baik, maka kemungkinan terjadinya perubahan sikap, pendapat dan perilaku pada lawan komunikasi menjadi makin besar. Kita tak mungkin mengharapkan terjadinya perubahan sikap dan pendapat bila makna pesan tersebut tidak diterima dengan baik oleh lawan komunikasi kita.
Judi C. Pearson (1983) "lnterpersonal communicotion" menyebutkan enam karakteristik dalam komunikasi antarpribadi.
1.Komunikasi antarpribadi dimulai dengan diri pribadi (self). Berbagai persepsi yang menyangkut pengamatan dan pemahaman berasal dari dalam diri kita sendiri. Artinya dibatasi oleh siapa diri kita dan bagaimana pengalaman kita.
2.Komunikasi antarapribadi bersifat transaksional. Pengertian ini mengacu pada terjadinya proses pertukaran pesan yang bermakna diantara mereka yang berinteraksi.
3.Kemunikasi antarpribadi mencakup aspek-aspek isi pesan dan kualitas hubungan, artinya dalam proses komunikasi antarpribadi tidak hanya menyangkut pertukaran isi pesan saja akan tetapi menyangkut sifat hubungan dalam arti siapa pasangan komunikasi kita dan bagaimana hubungan kita dengan pasangan tersebut.
4.Komunikasi antarpribadi mensyaratkan adanya kedekatan fisik di antara pihak-pihak yang berkomunikasi.
5.Komunikasi antarpribadi melibatkan pihak-pihak yang saling tergantung satu sama lainnya (interdependen) dalam proses komunikasi nya.
6.Komunikasi antarpribadi tidak dapat diubah maupun diulang. Dalam pengertian apabila kita salah dalam mengucapkan suatu pesan kepada pasangan komunikasi kita, mungkin kita dapat meminta maaf dan dapat diberi maaf, akan tetapi hal itu tidak dapat menghapus apa yang pernah kita ucapkan. Demikian pula kita tidak dapat mengulang suatu pernyataan dengan harapan untuk mendapatkan hasil yang sama, karena di dalam proses komunikasi antar manusia, hal ini akan sangat tergantung dari respon pasangan komunikasi kita.
KESIMPULAN & SARAN
Kemampuan menjalin komunikasi antarpribadi merupakan salah satu kompetensi penting yang harus kita kuasai baik untuk menjaga relasi sosial kita maupun relasi fungsional. Kita bisa sekedar berbasa-basi untuk bertegur sapa, kita juga bisa meyakinkan pelanggan yang menyampaikan keluhannya secara personal, sebagai wujud kegiatan Komunikasi Antarpribadi kita.
Kita bisa mempertajam perspektif proses ini dengan melengkapi adanya tujuan dari proses tersebut. Kita tahu, setiap proses tidaklah berlangsung demi berjalannya proses tersebut belaka. Melainkan ada tujuan yang hendak dicapai. Oleh karena itu, pencapaian tujuan menjadi sangat penting manakala kita melihat komunikasi antarpribadi ini sebagai sebuah proses.