Mohon tunggu...
Cibanteng Hijau
Cibanteng Hijau Mohon Tunggu... Mahasiswa - PPK Ormawa REESA IPB University

Pengembangan desa hijau menuju desa mandiri ekonomi berbasis kewirausahaan hijau dengan inovasi aplikasi pasar desa

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

PPK REESA Hadirkan Pelatihan Kain Perca dan Tote Bag Sampah Plastik bersama Masyarakat Cibanteng

8 September 2023   00:49 Diperbarui: 8 September 2023   00:52 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembuatan Sarung Bantal dari Kain Perca/Dokpri

Krisis lingkungan global telah memaksa kita semua untuk mencari solusi kreatif dalam upaya mengurangi dampak negatif kita terhadap bumi ini. Salah satu masalah paling mendesak adalah masalah limbah plastik. Dengan semakin banyaknya produk plastik sekali pakai yang mencemari lingkungan, penting bagi kita untuk mencari cara-cara baru yang lebih berkelanjutan dalam mengolah plastik bekas. 

Himpunan Profesi Resource and Environmental Economics Student Association (Himpunan Profesi REESA) IPB University mengadakan pelatihan kain perca dan pembuatan tote bag dari sampah plastik bersama ibu-ibu Desa Cibanteng. Kegiatan pengabdian ini berlokasi di Gedung Serbaguna RW 8, Desa Cibanteng, Kecamatan Ciampea, Bogor, Jawa Barat. Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan keterampilan baru kepada ibu-ibu Desa Cibanteng agar dapat membuat sarung bantal dari kain perca dan  tote bag dari sampah plastik.

Pelatihan program Anorganik dihadiri oleh Ketua PKK Desa Cibanteng (Irmawati), Ketua RW 10 (Dede Kusaeri), dan Dosen Pendamping PPK Ormawa REESA (Dr. Meti Ekayani), serta key person program anorganik. Bersama Ibu Sari Rahmawati (Anggota Agrianita FEM IPB University), membimbing pembuatan tote bag dan sarung bantal dari kain perca. Para ibu-ibu belajar mengenai teknik-teknik dasar menjahit, pemilihan bahan, dan cara mendaur ulang plastik dengan aman. Selain itu, diberikan juga edukasi mengenai pentingnya pengurangan limbah dan dampak positifnya terhadap lingkungan.

Mengatasi Masalah Plastik Sekali Pakai

Pembuatan Tote Bag dari Sampah Plastik oleh Ibu-Ibu Desa Cibanteng/Dokpri
Pembuatan Tote Bag dari Sampah Plastik oleh Ibu-Ibu Desa Cibanteng/Dokpri

Sebagai kontributor utama terhadap polusi plastik di seluruh dunia, plastik sekali pakai telah menjadi sorotan utama dalam perdebatan tentang perlindungan lingkungan. Botol plastik, kantong belanja, dan wadah makanan sekali pakai adalah contoh produk plastik yang sering kali hanya digunakan sekali sebelum akhirnya berakhir di lautan atau di tempat pembuangan sampah. Inilah yang mendorong masyarakat Desa Cibanteng untuk mencari cara kreatif untuk mengatasi masalah ini.

Kain Perca: Alternatif Ramah Lingkungan

Pembuatan Sarung Bantal dari Kain Perca/Dokpri
Pembuatan Sarung Bantal dari Kain Perca/Dokpri

Kain perca adalah potongan-potongan kecil kain yang biasanya dihasilkan dari sisa-sisa produksi tekstil. Dalam upaya mengurangi limbah tekstil dan memberikan alternatif yang lebih berkelanjutan, kain perca telah menjadi bahan yang sangat populer dalam proyek kerajinan. Tim PPK Ormawa REESA memutuskan untuk mengambil langkah lebih jauh dengan menggabungkan kain perca dengan plastik daur ulang untuk membuat tote bag yang ramah lingkungan.

Membangun Kesadaran Lingkungan

Selain memberikan keterampilan dan alternatif berkelanjutan dalam mengatasi limbah plastik, pelatihan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran lingkungan di kalangan penduduk Desa Cibanteng. Dengan memahami dampak negatif limbah plastik terhadap lingkungan, diharapkan masyarakat akan lebih sadar akan pilihan mereka dalam menggunakan produk plastik sekali pakai.

Rangkaian pelatihan dilengkapi dengan pre-test dan post-test, penandatanganan surat serah terima mesin jahit dan mesin bordir ke key person anorganik. Kemudian dilaksanakan pembuatan tote bag dan sarung bantal dari kain perca sekaligus diskusi bersama masyarakat Desa Cibanteng yang mengikuti kegiatan pelatihan. 

Inisiatif pelatihan kain perca dan pembuatan tote bag dari plastik di Desa Cibanteng adalah langkah nyata dalam mengatasi masalah plastik sekali pakai dan meningkatkan kesadaran lingkungan. Dengan edukasi, kolaborasi, dan tindakan bersama, masyarakat dapat berperan dalam mengurangi dampak negatif plastik terhadap lingkungan dan mempromosikan gaya hidup yang lebih berkelanjutan. Harapannya dengan upaya inisiatif ini menjadi contoh bagi komunitas lain di seluruh dunia dalam menghadapi tantangan limbah plastik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun