Sensitivitas sangat tinggi iniÂlah yang harus dipupuk. Kepekaan akan terÂasah samÂpai beranjak deÂwasa. Justru sensitivitas ini seÂnantiasa dibekukan dengan berÂbagai paÂham, dokrin yang disamÂpaiÂkan dipesan orang tua atau guru. KeÂÂnyataan ini dapat kita rasaÂkan daÂlam kehidupan nyata saat ini.
Meminjam istilah Plato seorang ahli filsafat yang sangat terkenal, menyatakan bahwa seni seharusnya menjadi dasar pendidikan. Pendapat tersebut menunjukkan bahwa sesungguhnya seni memiliki posisi, peran, dan fungsi yang sangat penting bagi dunia pendidikan.Â
Salah satu konsep pendekatan yang memiliki takaran yang pas adalah education throught art atau pendidikan melalui seni yang pada dasarnya merujuk pada konsepsi art education atau lebih dikenal sebagai seni yang digunakan dalam pendidikan atau seni sebagai sarana untuk mencapai tujuan pendidikan.
Konsep pendidikan melalui seni diterapkan di sekolah-sekolah umum seperti SD, SMP, SMA/MA. Pendekatan pendidikan melalui seni terasa amat penting dan signifikan dalam proses belajar mengajar di sekolah umum. Tentu dengan pertimbangan jika pembelajaran yang dilakukan di sekolah harus menempatkan seni sebagai suatu proses kreasi dan rekreasi.Â
Di mana proses pembelajarannya mengutamakan rekreatif. Baik guru maupun siswa mengolah proses pembelajaran dengan cara yang menyenangkan dan menghibur.Â
Hal tersebut sejalan dengan konsep pendidikan melalui seni maka pendidikan seni berfungsi sebagai media bermain, yang bermanfaat dalam mencapai bentuk keseimbangan atas kejenuhan yang dihadapi siswa dengan rutinitas pembelajaran yang kognitis teoritis.
Perwujudan atas konsep education through art atau pendidikan melalui seni adalah menempatkan seni sebagai media untuk mencapai tujuan pendidikan.Â
Pada tataran konsep ini maka pendidikan seni budaya berkewajiban mengarahkan keberhasilan dan ketercapaian  tujuan  pendidikan di sekolah secara umum hadir sebagai alat untuk memberikan keseimbangan rasional dan emosional, intelektual dan sensibilitas.
Pendidikan melalui seni akan mudah diterapkan di sekolah-sekolah jika sekolah dan perangkatnya, guru, siswa bersama-sama memahami tentang konsep pembelajaran seni di sekolah adalah rekreatif.Â
Seni sebagai media atau alat mencapai tujuan pendidikan menempatkan seni sebagai wadah sekaligus bungkus setiap proses belajar mengajar di mana dalam pelaksanaannya menekankan pada segi proses dan produk dan bukan hasil semata.Â
Pendidikan seni di sekolah tidak untuk mencetak seniman atau ahli seni melainkan sebagai wahana berekspresi dan berimajinasi, rekreasi sekaligus berkreasi.