Mohon tunggu...
Azi Wansaka
Azi Wansaka Mohon Tunggu... Sejarawan - Sejarawan Amatiran

Suka khilaf tapi tetap bertanggung jawab

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sejarah Bulan Bung Karno, dari Kelahiran hingga Wafatnya sang Proklamator

5 Juli 2024   11:17 Diperbarui: 5 Juli 2024   11:28 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik



                                                 Potret Presiden Soekarno, Presiden Pertam Republik Indonesia. Sumber: KITLV


Sejarah Bulan Bung Karno yang diperingati setiap bulan Juni merupakan peringatan terhadap peristiwa-peristiwa bersejarah yang melibatkan Bung Karno.

Terdapat tiga peristiwa penting  pada Bulan Juni yang menyebabkan bulan ini disebut sebagai Bulan Bung Karno.

Peristiwa yang oertama berkaitan dengan kelahiran Bung Karno, peristiwa kedua berkaitan dengan lahirnya Pancasila, dan peristiwa ketiga berkaitan dengan wafatnya Bung Karno.

Tiga peristiwa besar yang berdampak besar bagi Indonesia inilah yang menginisiasi penyebutan bulan Juni sebagai bulannya Bung Karno.

Melalui berbagai sumber yang telah ditemukan, tulisan ini akan mengulas tentang sejarah Bulan Bung Karno, dari kelahiran hingga wafatnya sang proklamato

  • Kelahiran Bung Karno

Mengutip dari, "Selangkah Lebih Dekat dengan Soekarno" (2018), Soekarno dilahirkan dari pasangan suami istri Raden Soekemi Sosrodihardjo dan Ida Ayu Nyoman Rai. Soekarno sendiri dilahirkan di Blitar pada 6 Juni 1901.

Ia dilahirkan dengan nama Koesno Sosrodihardjo yang diberikan langsung oleh kedua orang tuanya. Nama Sosrodihardjo merupakan sebuah nama yang diambil dari nama ayahnya.

Perubahan namanya menjadi Soekarno terjadi ketika ia berusia 5 tahun. Alasan pergantian nama ini adalah karena ia sering sakit-sakitan.

Fenomena ini sebenarnya merupakan hal yang biasa dilakukan oleh orang-orang jawa. Menurut kepercayaan orang-orang Jawa ketika seorang anak sering sakit-sakitan, artinya nama yang dia pakai terlalu berat sehingga diharuskan mengganti namanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun