GOAT dianggap selesai dan Messi dinyatakan sebagai pemenang. Bersamaan dengan itu, rival Messi, Cristiano Ronaldo sering jadi objek hujatan fans. Ronaldo dianggap sudah habis, sudah tidak hebat lagi. Dia kini lebih identik dengan sikap ngambekan dan susah diatur.
Selepas Lionel Messi mengangkat trofi Piala Dunia 2022, perdebatan siapaSeperti biasa, Ronaldo membalas anggapan dan hujatan yang meragukan dirinya dengan peforma yang gemilang. Bermain untuk Al-Nassr, Ronaldo bermain apik, mencetak 10 gol hanya dalam 7 laga. Meski sudah menampilkan peforma yang ciamik, keraguan para fans masih tak lepas dari dirinya. Orang-orang masih skeptis, dan menganggap, "ya wajarlah dia main bagus. Wong cuma main di Liga Arab", dan anggapan lainnya. Lantas benarkah Ronaldo benar-benar sudah habis? Apakah catatannya di Al-Nassr tidak bisa dianggap bagus dan hebat?
Insting Gol dan Kebugaran Fisik
Benar, Liga Arab Saudi memang tidak sekompetitif Eropa. Kendati sudah disokong oleh investasi besar PIF dan kedatangan pemain bintang, klub Liga Arab adalah klub-klub yang dengan mudah dibantai Celta Vigo. Mencetak 10 gol di liga gurem macam itu bukan sebuah hal yang istimewa. Apalagi yang kita bicarakan di sini adalah Cristiano Ronaldo. Seorang predator gol yang tamat main di Eropa. Apa susahnya mencetak banyak gol di Liga Arab?
Itu anggapan yang benar. Namun anggapan itu ketinggalan satu variabel. Orang lupa mempertimbangkan soal umur. Ronaldo sudah berusia 38 tahun lebih. Itu usia yang sangat senja untuk seorang pemain sepak bola. Sudah banyak kompatriot, bekas rekan Ronaldo di lapangan yang pensiun mendahului dia. Contoh saja, Gareth Bale dan Sergio Aguero (meski Aguero pensiun karena penyakit).
Mencetak sejumlah 10 gol untuk pemain uzur itu adalah hal yang sangat sulit. Melansir data dari Fbref, para pemain cenderung kesulitan mencetak lebih dari 10 gol setelah melewati batas usia 35 tahun. Tak peduli dia main di Liga Petani manapun.
Duo bomber Uruguay, Diego Forlan dan Luis Suarez bisa jadi contoh. Forlan bergabung dengan Cerezo Osaka, klub Jepang, di usia 34 tahun. Dia hanya mampu mencetak 7 gol di sana. Ketika pindah ke Mumbai City di tahun 2016, dia juga hanya bisa mencetak 5 gol. Sementara itu Luis Suarez, bekas penyerang tajam Barcelona itu hanya bisa mencetak 7 gol buat Gremio sejak gabung klub Brazil itu pada tahun 2023.
Di sisi lain, Ronaldo sudah mencetak 24 gol sejak bergabung dengan Al-Nassr pada awal 2023 lalu. Padahal dia baru memainkan 23 pertandingan. Secara level ketajaman, seperti dikatakan Piers Morgan, Ronaldo hanya setingkat di bawah Erling Haaland. Menurut perhitungan Morgan, cuma Haaland yang bisa mencetak gol lebih banyak dari Ronaldo di tahun 2023.
Itu berarti, Ronaldo mengangkangi striker tajam Eropa lain macam Robert Lewandowski, Mo Salah, Harry Kane, hingga Kylian Mbappe. Kalau masih ada yang menganggap mencetak gol di Liga Arab itu mudah, tanyakan pada Karim Benzema. Eks striker Real Madrid itu baru mencetak tiga gol untuk Al-Ittihad.
Angka-angka di atas menunjukkan bahwa apa yang dilakukan Ronaldo untuk Al-Nassr, peformanya itu bisa dibilang istimewa untuk pemain seusianya. Ronaldo masih sebagus dan sekompetitif saat dia main di Eropa. Memang sulit untuk menandingi level konsistensi seorang Ronaldo. Mungkin cuma Zlatan Ibrahimovic yang mampu menandinginya.