Mohon tunggu...
Muhammad Azhar
Muhammad Azhar Mohon Tunggu... Freelancer - Analis Sepak Bola Dadakan

Orang yang senang menulis tentang hal apa saja yang dianggap menarik di dunia sepak bola. Suka bercerita dengan gaya sastra, tapi tetap didukung dengan riset dan pengambilan sumber yang terpercaya

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Belum Apa-apa, Christopher Nkunku Sudah Kena Kutukan Penyerang Chelsea

9 Agustus 2023   09:56 Diperbarui: 9 Agustus 2023   09:58 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Wikimedia Commons

Baru-baru ini, jagat sepak bola Inggris dihebohkan dengan berita cideranya pemain Chelsea, Christopher Nkunku. Mengutip Fabrizio Romano, Nkunku dikabarkan menderita cidera lutut yang cukup parah, yang membuatnya harus absen hingga 16 minggu. Absennya Nkunku ini akan menambah masalah bagi Chelsea, sebab Nkunku adalah pemain yang akan diandalkan di sektor penyerangan. Namun, cidera Nkunku ini seolah memberi sinyal, bahwa kutukan penyerang bapuk Chelsea, sedang mengintai dirinya.

Christopher Nkunku baru saja bergabung dengan Chelsea musim panas ini. Dia didatangkan dengan harga 60 juta Euro dari RB Leipzig. Nkunku dibeli Chelsea untuk meningkatkan sektor penyerangan klub, mengingat catatan golnya di Jerman cukup mengesankan. Kendati bukan striker murni, Nkunku berhasil membukukan dua digit gol dalam dua musim beruntun. Dia sebenarnya juga tampil cukup baik di pramusim, sebelum akhirnya cidera.

Cidera yang memaksa Nkunku absen dalam sebagian laga awal musim ini memang belum akhir dari segalanya. Dia masih sangat mungkin pulih lalu gacor untuk Chelsea. Namun, cidera yang dia alami, bisa jadi sinyal awal dari kutukan penyerang bapuk Chelsea, juga akan menimpa dirinya. Sebagaimana diketahui, para pemain bola bisa jadi kehilangan peformanya usai cidera parah, dan sebagaimana diketahui pula, sektor penyerang Chelsea memang sepertinya telah dikutuk.

Soal apakah ini benar kutukan atau bukan, masih bisa diperdebatkan secara komprehensif oleh ahlinya. Namun, yang jelas, semenjak tahun 2015, setelah ditinggal Drogba kedua kalinya, Chelsea tidak pernah lagi memiliki seorang penyerang yang konsisten mencetak gol di tiga musim atau lebih. Para fans barangkali sudah familiar dengan kutukan No. 9 Chelsea, tapi ini jauh lebih luas daripada itu.

Memang, ada banyak penyerang gagal di Chelsea dan menjadi bapuk setelah memakai nomor punggung 9. Deretan namanya antara lain, Alvaro Morata, Gonzalo Higuain, Tammy Abraham, Romelu Lukaku sampai Pierre-Emerick Aubameyang. Beberapa pemain itu, tidak bisa dikatakan buruk, sebab saat mereka masih di klub lamanya, mereka gacor-gacor saja. Untuk alasan sensasional, nomor punggung 9 di Chelsea bisa dianggap benar-benar terkutuk, dan mungkin karena itulah nomor itu dikosongkan untuk musim ini. Baik Nkunku maupun Jackson tidak mengambilnya.

Akan tetapi, jika diperluas, banyak pula nama penyerang gagal yang tidak memakai nomor 9 di Chelsea. Di antaranya, Diego Costa, Michy Batshuayi, Olivier Giroud, Timo Werner hingga Kai Havertz. Costa mungkin sedikit pengecualian, dia gacor di awal-awal kedatangannya, tapi tetap saja dia tidak bertahan lama dan akhirnya dijual manajemen. Jika melihat track record mereka ini, Nkunku layak mengkhawatirkan kariernya di Chelsea ke depannya.

Lantas, apa yang menyebabkan para penyerang gacor ini jadi bapuk di Chelsea? Apakah benar karena andil kutukan? Lalu apakah Nkunku, Jackson dan barangkali Vlahovic (jika benar datang) bisa melewatinya? Apa yang bisa dipelajari dan apa yang bisa mereka lakukan?

Kalau membicarakan penyebab, maka harus dikatakan, penyebab mereka bapuk itu sangat beragam. Ada banyak ditulis di media-media Inggris dan Eropa. Berikut ringkasannya:

Diego Costa hengkang dari Chelsea sebab dia mencari "best contract" (dilansir Football London)

Alvaro Morata gagal karena tidak bisa beradaptasi dengan sepak bola Inggris (dilansir Sportskeeda)

Gonzalo Higuain gagal sebab dia sebenarnya tidak diinginkan oleh klub (dilansir Daily Post)

Tammy Abraham gagal karena tidak mendapat tempat bersaing

Timo Werner gagal sebab dia tidak punya semangat bermain untuk Chelsea (dilansir Daily Mail)

Romelu Lukaku gagal sebab dia tidak merasa dicintai di Chelsea (dilansir Mirror)

Apabila menarik benang merah dari beberapa penyebab para penyerang di atas gagal, maka akan ditemukan fakta bahwa antara striker dengan Chelsea itu sendiri, ada ketidakcocokan. Baik itu ketidakcocokan secara taktikal (di dalam lapangan), teknis (di luar lapangan, tapi masih berkaitan dengan sepak bola, seperti gaji dan lain-lain), maupun emosional (urusan pribadi). Lalu kalau masalah ketidakcocokan ini diperluas lagi ruang lingkupnya, maka akan ketemu penyebab lain dari kegagalan para striker Chelsea konsisten dan akhirnya jadi bapuk.

Yaitu faktor PELATIH!

Ya, setiap pelatih tentu punya skema, kecenderungan taktikal, pendapat-pendapat sendiri, serta tentunya pemain favorit. Meski kadang yang namanya pemain favorit itu tidak selalu sesuai, tak pelak, beberapa pelatih memang mendatangkan pemain, apalagi penyerang, yang dia sukai gaya bermainnya karena beberapa alasan. Jika pelatih berganti, maka skema berganti dan penyerang yang ada belum tentu sesuai dengan skema baru. Maka penyerang pun bisa diganti. Gonta-ganti inilah yang kemudian membuat para penyerang Chelsea tidak konsisten sebab tidak diberi banyak kesempatan menyesuaikan diri dengan taktik.

Diego Costa adalah pemain andalan Mourinho. Namun ketika Conte datang, dia hanya bertahan setengah musim saja. Morata dan Giroud bukan pemain kesukaan Sarri, jadi dia tetap mendatangkan Gonzalo Higuain. Tammy Abraham masih mendapat kesempatan sewaktu Lampard melatih, tapi ketika Tuchel mengambil alih, Abraham segera terlempar. Aubameyang adalah pemain yang diinginkan Tuchel, tapi ketika Tuchel dipecat, Auba segera jadi cadangan mati.

Faktor pelatih telah menjadi masalah bagi para penyerang yang ingin mengikuti jejak kesuksesan Drogba di Chelsea. Lalu, apakah Nkunku bisa melewati fase tersebut? Terlalu dini untuk menyebutnya. Namun, kalau boleh jujur, sebenarnya Nkunku juga bukan pemain yang dibeli atas kemauan Pochettino selaku pelatih Chelsea yang baru. Sebab deal Nkunku sudah terjadi lama sebelum Pochettino ditunjuk jadi pelatih. Selama pramusim, dia memang dimainkan dengan baik, Poche agaknya ingin menjadikan Nkunku layaknya Dele Alli di Spurs. Namun apakah ini akan bertahan lama?

Sulit menjawabnya, apalagi sekarang dia cidera. Namun ada logika sederhana yang bisa dipakai sebagai hipotesis, barangkali Nkunku benar-benar akan kena kutukan dan jadi penyerang bapuk selanjutnya. Begini, Nkunku dibeli untuk diandalkan jadi pencetak gol. Sekarang dia cidera, itu akan membuat Chelsea agak seret gol di awal musim. Seret gol artinya lebih sulit menang. Sulit menang akan membuat Chelsea inkonsisten. Apabila klub sudah inkonsisten, bisa-bisa posisi Pochettino ada dalam bahaya. Pochettino bakal dipecat dan pelatih Chelsea ganti lagi. Pelatih baru belum tentu "klik" dengan Nkunku, dia akhirnya gagal sebagaimana dia gagal di PSG.

Referensi:

Luka, Yusuf. 2018. Daily Post. Higuain reveals why his transfer to Chelsea failed. https://dailypost.ng/2018/10/18/higuain-reveals-transfer-chelsea-failed/ (diakses tanggal 1 Mei 2023)

Orme, Daniel. 2022. Football London. What happened between Diego Costa and Antonio Conte as ex-Chelsea star becomes free agent. https://www.football.london/chelsea-fc/news/costa-conte-chelsea-free-agent-22684101 (diakses tanggal 1 Mei 2023)

Roy, Akarshak. 2019. Sportskeeda. 3 reasons why Alvaro Morata failed at Chelsea. https://www.sportskeeda.com/football/3-reasons-why-alvaro-morata-failed-at-chelsea-ss (diakses tanggal 1 Mei 2023)

Victor, Tom. 2022. Mirror. Jose Mourinho identified Romelu Lukaku problem which Chelsea have failed to address. https://www.mirror.co.uk/sport/football/news/mourinho-lukaku-problem-chelsea-tuchel-25838370 (diakses tanggal 1 Mei 2023)

Willock, Ben. 2022. Daily Mail. Timo Werner failed at Chelsea because he didn't 'feel the love', claims Arsenal legend Thierry Henry, who lauds the German's ruthless decision-making and finishing during RB Leipzig's 2-0 win against Celtic. https://www.dailymail.co.uk/sport/football/article-11310713/Timo-Werner-failed-Chelsea-didnt-feel-love-claims-Arsenal-legend-Thierry-Henry.html (Diakses tanggal 1 Mei 2023)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun