Mohon tunggu...
Muhammad Azhar
Muhammad Azhar Mohon Tunggu... Freelancer - Analis Sepak Bola Dadakan

Orang yang senang menulis tentang hal apa saja yang dianggap menarik di dunia sepak bola. Suka bercerita dengan gaya sastra, tapi tetap didukung dengan riset dan pengambilan sumber yang terpercaya

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Menimbang Kelayakan Mason Greenwood Dapat Kesempatan Kedua di Manchester United

30 Juni 2023   16:31 Diperbarui: 30 Juni 2023   16:35 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Wikimedia Commons

"Saya percaya Mason punya kapabilitas untuk bermain sebagai no. 9. Ole (pelatih MU saat itu) memang lebih sering memasangnya agak melebar, tapi dia punya kemampuan itu. Dia punya kaki kiri dan kanan yang sama baiknya. Dia bisa menebar ancaman pada para bek lawan. Dia adalah monster No. 9"

Senada dengan Fletcher, Ole juga punya pendapat serupa tentang anak asuhnya. Ole sepenuhnya percaya bahwa Greenwood adalah seorang finisher yang handal, dia punya dua kaki yang sama bagusnya, serta kecepatan. Potensi Mason sebagai penyerang tengah pun sempat dieksplorasi Ole di pertandingan awal musim 2021/22. Setidaknya sebelum kedatangan Ronaldo, mengubah segalanya.

Nah, berbekal skill-set seperti itu, apakah Mason masih layak diberikan kesempatan untuk membela MU? Bisa ya, bisa tidak. Ini bukan cuma permasalahan kasusnya, tapi juga posisi yang tersedia untuknya.

Skuad MU sekarang penuh sesak dengan pemain bertipikal winger cepat. Rashford, Sancho, Antony, Elanga, Garnacho, belum lagi Amad Diallo dan Facundo Pellestri. Apakah ada ruang untuk Mason?

Ketika MU mendatangkan Sancho pada musim panas 2021, Ole pasang badan menjamin menit bermain buat Mason. Strategi yang diberikan Ole adalah menaruh Mason di posisi No. 9 yang mobile. Namun itu di era Ole. Sekarang MU sudah berada di tangan yang berbeda.

Memang, Ten Hag di musim pertamanya tetap mempertahankan gaya permainan berbasis serangan balik cepat, mirip-mirip dengan Ole. Akan tetapi, menjelang musim baru 2023/24, ada indikasi Ten Hag akan mengubah pendekatannya. Dia tentunya ingin membangun MU yang berbasis penguasaan bola, indikasi ini diperkuat dengan upaya MU mendatangkan Mount dan Onana. Atribut Mason sebagai finisher klinis di sistem serangan transisi cepat, harus menyesuaikan diri jika ingin mendapat kesempatan kedua.  

Nah, masalahnya adalah Mason punya beberapa kekurangan yang barangkali akan membuat dia tidak cocok bermain di sistem penguasaan bola. Mengikuti data dari Fbref, Mason bukan tipikal pemain yang terlibat dalam link-up dengan rekan setimnya. Dia hanya membuat 427 umpan. Itu hanya setengah dari apa yang dibuat Antony (pemain kesayangan Ten Hag). Antony membikin 730 umpan.

Mason juga jenis pemain yang menunggu di lini depan saja. Dari total 633 sentuhan yang dia lakukan, cuma ada 60-an sentuhan yang dibuatnya di area pertahanan. Dalam sistem Ole dimana penyerang dituntut berlari ke depan secepat mungkin begitu penguasaan bola direbut, Mason mungkin berguna, tapi dalam skema Ten Hag? Belum tentu.

Sejurus dengan tipikalnya sebagai pemain yang menunggu, Mason tidak punya skill-set yang menonjol dalam bertahan. Dia hanya membuat 9 blocks sepanjang musim 2019/20. Bandingkan dengan Sancho yang membuat 25 blocks. Dalam skema penguasaan bola, dimana winger juga ikut dalam bertahan melalui high-press, Mason perlu improve.

Tentu saja Mason masih punya waktu untuk mengembangkan diri. Dia masih muda, dia masih punya banyak waktu. Masih ada kemungkinan dia menutupi kekurangannya sambil mengasah kemampuan finishingnya lebih baik lagi. Namun ada satu syarat yang harus dia penuhi untuk itu.

Ole pernah mewanti-wanti Mason, agar memperhatikan perilakunya, jika mau berkembang. Peringatan Ole ini diberikan pada tahun 2021. Jauh sebelum Mason tersandung kasus kekerasan. Jadi, sejak lama, Ole sebenarnya sudah mencium indikasi kelakuan Mason yang terkadang tak terkendali. Dalam pertandingan pun, Mason kerap dicap egois karena tidak mau memberikan bola pada rekan setim.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun