Dengan dikembankannya telemedicine penyedia perawatan kesehatan dari jarak jauh oleh dokter selama Covid-19, kemungkinan besar praktek ini tidak akan dibuang ketika dunia pada akhirnya pulih. Begitu pun industri restoran juga tidak akan terlihat sama setelah virus mereda. Restoran telah menjadi salah satu bisnis yang paling terpukul dalam pandemi, dan dunia pasca-Covid-19 perlu menemukan cara inventif agar pelanggan merasa aman. Ini mungkin termasuk langkah-langkah seperti peningkatan jarak antara pelanggan dan meminimalkan kontak manusia melalui, misalnya, pemesanan dan pembayaran digital.
Teknologi dan kebudayaan modern George Simmel
Simmel mengklaim bahwa kehidupan modern kompleksitas, dimana Kecepatan waktu, kalkulasi, dan ketepatan, dibutuhkan oleh kerumitan dan keluasan kehidupan modern ini. klaim simmel ini pun semakin jelas dimana saat ini, menjauhkan diri atau penciptaan batas jarak sosial sebagai salah satu langkah mitigasi untuk mencegah pandemi didukung oleh tindakan sosial manusia melalui jejaring dan menjauhkan diri dari kelompok dan pertemuan sosial mengingat sifat kehidupan modern yg dikemukakan simmel  yang semakin real-time, difasilitasi oleh gadget.
Dalam pemahaman Simmel tentang perkembangan dari ilmu pengetahuan dan teknologi modern, objektivisasi budaya subjektif memang dipahami sebagai bagian dari satu kompleks. Teknologi sendiri merupakan budaya objektif (objective culture), sebagai salah satu bentuk wujud kebudayaan manusia. Melalui teknologi inilah kita melihat manifestasi dari jiwa manusia yang selalu ingin melampaui keterbatasannya untuk menjadi lebih, lebih, dan lebih. Dan di masa pandemi covid-19 ini dengan sistem kenormalan Baru  mendikte dan mendefinisikan kembali hubungan dan memantau aktivitas manusia , menjadi budaya fleksibel dan konektivitas yang terus berkembang dengan perkembangan saintifik juga teknologi.
Karena sangat begitu mungkin aspek-aspek kehidupan yang telah mengalami perubahan juga perkembangan pengaruh dari pandemi covid-19 ini akhirnya menjadi suatu realitas sosial yang tak terelakan dan membangun pola masyarakat masyarakat yang diperbarui yaitu  transisi dari modernisme atau menuju postmodernisme.
Refrensi :
http://lsfcogito.org/membaca-tragedi-kebudayaan-g-simmel/
https://www.degruyter.com/fileasset/craft/media/doc/DG_12perspectives_socialsciences.pdf
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H