Teknologi dalam Rehabilitasi Narkoba
Walaupun pola komunikasi kesehatan sudah bergerak pada pendekatan preventif (pencegahan), akan tetapi komunikasi dengan pendekatan pemulihan tetap perlu dikaji secara mendalam. Tingginya angka pengguna narkoba menjadi alasan masih diperlukannya perkembangan teknologi dalam melakukan rehabilitasi. Selain itu, tingkat relapse yang tinggi juga harus dipandang sebagai sebuah masalah yang serius.
Mengutip dari aravuna.id (2023), virtual reality (VR) dapat dijadikan sebuah platform untuk mengoptimalkan proses rehabilitasi dan mengurangi tingkat relapse, terutama pasca rehabilitasi yang menjadi masa-masa rentan bagi para pasien rehabilitasi.
Dalam artikel tersebut (aruvana.id, 2023) disebutkan bahwa terdapat berbagai cara untuk menerapkan teknologi VR dalam rehabilitasi narkoba. Cara-cara tersebut meliputi; detoksifikasi zat adiktif, pelatihan menghadapi pemicu relapse, pelatihan batasan diri, personalisasi metode terapi, dan relaksasi pasca rehabilitasi.
Pada dasarnya, cara-cara ini dibagi dalam dua kategori besar, yaitu saat proses rehabilitasi, dan pasca proses rehabilitasi. Dalam kategori pasca rehabilitasi, VR yang digunakan akan lebih bersifat universal. Teknologi ini akan membantu dari sisi pemantauan pasien, dan memberikan pengarahan-pengarahan terhadap perilaku yang bertujuan untuk mencegah proses relapse terjadi. Sedangkan dalam kategori saat rehabilitasi berlangsung, teknologi VR akan lebih bersifat personal yang telah disesuaikan dengan kebutuhan dari pasien. Misal dalam proses detoksifikasi zat adiktif, tentu akan disesuaikan dengan jenis dan kadar dari narkoba yang dikonsumsi. Proses ini menggunakan Virtual Cognitive Based Therapy (VCBT) yang berfokus pada kondisi mental pasca kecanduan.
"Memberikan sugesti" berbasis teknologi virtual mungkin adalah cara kerja utama dalam VR membantu proses rehabilitasi. Tentunya hal ini merupakan sebuah perkembangan teknologi komunikasi kesehatan.
Kesimpulan
Teknologi dalam kesehatan tidak selamanya berbentuk robot, obat-obatan, maupun vaksin terbaru, tetapi juga berupa kebaruan dalam bidang komunikasi kesehatan. Di dalam teknologi pencegahan dan rehabilitasi narkoba, secara umum teknologi berbentuk VR yang berpusat pada pemberian sugesti atau mengkomunikasikan petunjuk kepada pasien untuk mencegah terjadinya relapse terutama di fase rawan yaitu pasca rehabilitasi. Selain itu, VR juga bisa digunakan untuk mendeteksi dan melakukan detoksifikasi narkotika dalam tubuh pasien. Tidak hanya VR, tetapi teknologi juga berupa perangkat lunak yang berfungsi untuk melakukan pencegahan dan administrasi proses rehabilitasi.
Daftar Pustaka
Aruvana Virtual. (2023, Maret 9). Penerapan Virtual Reality untuk Rehabilitasi Narkoba. aruvana.id. Retrieved Mei 10, 2024, dari https://aruvana.id/virtual-reality-untuk-rehabilitasi-narkoba/
Suseno, A. (2023). PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI BERBASIS WEBSITE DAN ANDROID SEBAGAI MEDIA PELAPORAN DAN PROMOSI ANTINARKOBA: LITERATURE REVIEW. Jambi Medical Journal: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan, 11(1), 1-9.