Mohon tunggu...
azas tigor nainggolan
azas tigor nainggolan Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat dan Analis Kebijakan Transportasi

Aktivis Perkotaan yang Advokat dan Analis Kebijakan Transportasi

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Tambah Armada Transjakarta dan Sterilisasi Jalur Transjakarta

31 Januari 2023   18:19 Diperbarui: 31 Januari 2023   19:06 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Prioritas Transportasi Publik untuk Atasi Kemacetan Jakarta.

Tambah Armada yang Beroperasi dan Lakukan Sterilisasi Jalur Transjakarta.

Keluhan dan pendapat, sekarang kemacetan Jakarta sudah seperti sebelum masa Pandemi Covid selama dua tahun ini. Ditambah lagi memang selama lima tahun ini  memang pembangunan sistem layanan transportasi publik massal di Jakarta alami stagnasi. 

Selama Lima tahun, tiga tahun sebelum Pandemi dan kemudian dua tahun selama Pandemi memang tidak ada kebijakan signifikan terkait pengembangan layanan Transjakarta. 

Selama lima tahun ke belakang justru terjadi pengurangan armada Transjakarta yang beroperasi dan ditambah pengurangan tersebut dampak dari penerapan PPKM  Pandemi Covid 19. Manajemen Transjakarta saat itu mengambil sikap mengurangi lagi operasional Transjakarta markir  armada di pool beberapa tahun.

Menyikapi keluhan dan permintaan warga Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meminta direksi TransJakarta menambah armada bus yang dioperasikan untuk menambah kapasitas mengangkut. 

Permintaan penambahan bus gubernur Jakarta Heru Budi itu disampaikan pada hari Selasa (31/1/2023) untuk  merespons kemacetan yang terjadi di sejumlah wilayah Jakarta. 

Warga juga menyampaikan bahwa bus Transjakarta juga sekarang kena macet. Kemacetan akibat "kotornya"  atau tidak steril karena masuknya kendaraan bermotor pribadi ke dalam jalur Transjakarta selama ini. Warga berharap agar jalur Transjakarta dipasang separator untuk menjaga agar kendaraan bermotor pribadi di masuk ke jalur Transjakarta.

Dikatakan juga oleh gubernur Jakarta Heru Budi bahwa  penambahan armada transportasi umum mampu mengurai kemacetan. Heru Budi pun  mengajak masyarakat agar beralih menggunakan angkutan umum  ketimbang kendaraan pribadi. Kemacetan memang hanya bisa diatasi dengan layanan transportasi publik yang nyaman, aman selamat dan akses.

Armada yang cukup dan jalur Transjakarta yang steril atau bersih dari kendaraan bermotor pribadi akan meningkatkan layanan Transjakarta. Selama ini jalur Transjakarta dibiarkan dipadati kendaraan lain yang menghindari kemacetan di jalur reguler. 

Akibatnya  jalur Transjakarta juga macet, perjalanan bus Transjakarta tersendat dan lambat sampai ke tujuan. Ditambah lagi armada Transjakarta yang kurang jumlah membuat penumpukan penumpang di di halte dan kepadatan di dalam bus Transjakarta. Lambatnya perjalanan dan kepadatan di dalam bus juga di halte membuat pengguna Transjakarta menjadi tidak nyaman. 

Penambahan armada Transjakarta yang beroperasi dan sterilisasi jalur Transjakarta akan memberikan peningkatan layanan sangat besar kepada pengguna Transjakarta.

Kelancaran dan dan armada yang cukup dan nyaman mendorong warga tidak menggunakan kendaraan bermotor pribadi dalam bertransportasi di tengah kota Jakarta. 

Pilihan menambah armada Transjakarta menjadi sangat strategis dan mudah, tidak perlu membeli baru karena armada yang bagus sudah ada. 

Setidaknya ada 600 unit armada Transjakarta yang bagus tapi  belum dioperasikan kembali karena selama ini diparkir baik di pool. Begitu pula jalur Transjakarta perlu dilakukan dan dibantu oleh aparat kepolisian memperkuat petugas penjaga jalur Transjakarta.

Dalam lalu lintas diberlakukan hirarki pemakaian jalan. Pejalan kaki menempati hirarki teratas, kedua adalah prioritas jalan bagi kendaraan non motor, prioritas ketiga bagi transportasi publik dan keempat baru bagi kendaraan bermotor pribadi berada paling bawah. 

Artinya petugas harus menjaga jalur Transjakarta lebih dibandingkan menjaga jalur reguler jalan raya. Petugas harus membuat jalur transportasi umum Transjakarta lebih lancar lebih dulu dibanding jalur reguler kendaraan bermotor pribadi. Berarti menjaga jalur Transjakarta adalah prioritas dan harus agar perjalanan transportasi publik massal Transjakarta lancar. 

Layanan Transjakarta yang aman selamat, nyaman dan akses  menjadi pilihan  alternatif warga dalam bertransportasi tanpa menggunakan kendaraan bermotor pribadi. 

Seperti diminta oleh gubernur Jakarta Heru Budi, maka  mari manajemen Transjakarta menambah jumlah armada Transjakarta yang beroperasi dan menjaga jalur Transjakarta tetap steril agar bisa melayani warga penggunanya dengan selamat, lebih banyak, lebih akses dan lebih cepat sampai ke tujuan. 

Jadi tinggal operasikan tambahan armada Transjakarta yang sudah ada dan turunkan petugas penjaga jalur dibantu polisi melalukan sterilisasi jalur Transjakarta.

Jakarta, 31 Januari 2023.

Azas Tigor Nainggolan.

Ketua FAKTA Jakarta dan

Pengamat Transportasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun