Penambahan armada Transjakarta yang beroperasi dan sterilisasi jalur Transjakarta akan memberikan peningkatan layanan sangat besar kepada pengguna Transjakarta.
Kelancaran dan dan armada yang cukup dan nyaman mendorong warga tidak menggunakan kendaraan bermotor pribadi dalam bertransportasi di tengah kota Jakarta.Â
Pilihan menambah armada Transjakarta menjadi sangat strategis dan mudah, tidak perlu membeli baru karena armada yang bagus sudah ada.Â
Setidaknya ada 600 unit armada Transjakarta yang bagus tapi  belum dioperasikan kembali karena selama ini diparkir baik di pool. Begitu pula jalur Transjakarta perlu dilakukan dan dibantu oleh aparat kepolisian memperkuat petugas penjaga jalur Transjakarta.
Dalam lalu lintas diberlakukan hirarki pemakaian jalan. Pejalan kaki menempati hirarki teratas, kedua adalah prioritas jalan bagi kendaraan non motor, prioritas ketiga bagi transportasi publik dan keempat baru bagi kendaraan bermotor pribadi berada paling bawah.Â
Artinya petugas harus menjaga jalur Transjakarta lebih dibandingkan menjaga jalur reguler jalan raya. Petugas harus membuat jalur transportasi umum Transjakarta lebih lancar lebih dulu dibanding jalur reguler kendaraan bermotor pribadi. Berarti menjaga jalur Transjakarta adalah prioritas dan harus agar perjalanan transportasi publik massal Transjakarta lancar.Â
Layanan Transjakarta yang aman selamat, nyaman dan akses  menjadi pilihan  alternatif warga dalam bertransportasi tanpa menggunakan kendaraan bermotor pribadi.Â
Seperti diminta oleh gubernur Jakarta Heru Budi, maka  mari manajemen Transjakarta menambah jumlah armada Transjakarta yang beroperasi dan menjaga jalur Transjakarta tetap steril agar bisa melayani warga penggunanya dengan selamat, lebih banyak, lebih akses dan lebih cepat sampai ke tujuan.Â
Jadi tinggal operasikan tambahan armada Transjakarta yang sudah ada dan turunkan petugas penjaga jalur dibantu polisi melalukan sterilisasi jalur Transjakarta.
Jakarta, 31 Januari 2023.
Azas Tigor Nainggolan.