Mohon tunggu...
Azarine Azzel
Azarine Azzel Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

...

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Mengatasi Dampak Toxic Parenting dan Membangun Keluarga Harmonis dengan Positive Parenting

12 Desember 2024   14:41 Diperbarui: 12 Desember 2024   15:29 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Prinsip utama: Orang tua harus mengetahui apa saja yang menjadi prinsip utama pengasuhan positif.

  • Penerapan pola asuh positif: Diarahkan untuk membantu perkembangan potensi positif anak, termasuk peningkatan moral dari kecerdasan intelektual serta kekuatan emosional dan spiritual yang dimiliki seseorang.

  • Strategi Positive Parenting dalam Mengatasi Toxic Parenting

    Pada kenyataannya, apa yang dibutuhkan untuk mengubah pola asuh beracun adalah perubahan besar dalam praktik pengasuhan yang diterapkan orang tua. Langkah pertama adalah pengakuan atas pengasuhan beracun itu sendiri. Banyak orang tua sering tidak menyadari bahwa mereka benar-benar dapat memberikan kata-kata kasar, terlalu mengendalikan, atau mengabaikan kebutuhan emosional anak-anak mereka, untuk beberapa nama. Di sini, refleksi diri menjadi sangat relevan. Orang tua harus menilai sikap dan perilaku mereka sendiri dan kemungkinan pola negatif mereka, sama seperti kesadaran penting untuk mengetahui bagaimana hal itu dapat mempengaruhi perkembangan anak. Kesadaran diri akan segala jenis perilaku negatif akan membuka pintu untuk perubahan yang benar-benar efektif yang diperlukan untuk menciptakan hubungan yang lebih sehat dengan seorang anak.

    Setelah keluarga mengenali pengasuhan yang tidak sehat, langkah selanjutnya adalah mempraktikkan regulasi emosional. Bereaksi emosional atau bertindak impulsif terhadap perilaku anak-anak mereka paling umum terjadi pada orang tua. Kurangnya kendali atas emosi ini mendorong mereka ke arah kekerasan atau memunculkan kata-kata yang merusak. Oleh karena itu, dibutuhkan seseorang untuk belajar bagaimana mengatur emosi, seperti melalui teknik pernapasan dalam atau latihan mindfulness. Ini membantu orang tua untuk tetap tenang ketika situasi membutuhkannya sehingga dia dapat menanggapi anak secara lebih konstruktif. Di atas segalanya, regulasi emosional seperti itu tidak hanya mempengaruhi orang tua tetapi juga berfungsi sebagai model bagi anak mengenai cara mengelola perasaan sendiri.

    Proses pengasuhan positif lainnya adalah mempraktikkan komunikasi positif. Dengan cara ini, komunikasi yang efektif dan empati menjadi elemen utama dari hubungan antara orang tua dan anak. Orang tua harus lebih memperhatikan mendengarkan anak-anak mereka, menghindari komentar negatif dan memberikan umpan balik yang membangun. Seorang anak akan lebih terpengaruh oleh kritik yang mengatakan, "Kamu selalu malas!" daripada "Mari kita atur jadwal untuk menyelesaikan tugas sekolah tepat waktu." Dengan cara ini, anak-anak merasa bahwa mereka tidak diserang secara pribadi tetapi harus belajar bertanggung jawab dan bertanggung jawab atas kesalahan mereka. Pemahaman seperti itu memang mengembangkan kecerdasan emosional karena anak-anak akan merasa bahwa mereka dihargai dan dipahami.

    Pengasuhan positif juga menggabungkan prinsip-prinsip utama dari rutinitas dan struktur teratur dalam kehidupan keluarga. Dalam lingkungan terstrukturnya, anak-anak akan mengembangkan rasa aman dan stabilitas. Dengan aturan yang jelas dan konsisten, anak-anak akan memahami apa yang diharapkan dari mereka dan bagaimana perilaku mereka harus dilakukan. Hal ini akan membuat anak merasa lebih percaya diri dan mengurangi kebingungannya. Aturan tersebut, tentu saja, harus memiliki konsekuensi logis, bukan hukuman fisik atau verbal. Misalnya, jika seorang anak terlambat untuk mengerjakan tugas, orang tua dapat memberikan pengurangan waktu bermain daripada memarahi anak atau menyebabkan hukuman fisik. Jadi, dengan cara yang terstruktur dan konsisten ini, anak-anak merasa aman, yang membuat mereka tumbuh dalam keluarga mereka juga.

    Keuntungan lain dari pengasuhan positif adalah meningkatkan kesejahteraan orang tua dan anak secara keseluruhan dalam semua aspek kehidupan mereka, baik itu pertumbuhan emosional, pertumbuhan mental, atau keharmonisan dalam keluarga. Salah satu keuntungan utama dari metode pengasuhan ini untuk anak adalah membantu membangun kepercayaan diri. Ketika orang tua mendukung anak-anak mereka secara konsisten, mengakui upaya mereka, dan memberikan umpan balik yang positif, anak akan merasa dihargai dan diakui. Hal tersebut akan membangun kepercayaan diri yang kuat, dan itu akan terbukti bermanfaat bagi anak-anak ketika mereka menghadapi berbagai tantangan dan masalah dalam hidup. Memang benar bahwa anak-anak dengan kepercayaan diri yang kuat kemungkinan besar akan melangkah maju dan mengatasi tantangan dengan cara yang sehat.

    DAFTAR PUSTAKA

    Anggreiny, N., & Sarry, S. M. (2022). Perasaan kompeten sebagai orang tua: Pengalaman ibu dari remaja pelaku kekerasan seksual. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, 10(1), 69--78. https://doi.org/10.22219/jipt.v10i1.16399

    At-Taqiyyah, A. K., & al Hakim, H. (2024). Positive parenting untuk menurunkan kenakalan pada remaja. Cendekia Inovatif Dan Berbudaya, 1(3), 301--308.

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Parenting Selengkapnya
    Lihat Parenting Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun